REFMAL.ID(AMBON) Stunting merupakan kondisi status gizi anak yang tidak sesuai dengan umur (tubuh pendek atau sangat pendek) yang diukur secara antropometri berdasarkan indikator panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U) dengan hasil Z-score dibawah -2 SD, akibat dari kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada anak. Anak dengan stunting ditandai dengan terlambatnya pertumbuhan sehingga mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia anak.
Permasalahan stunting pada balita telah menjadai masalah nasional yang menjadi perhatian Pemerintah Pusat sampai ke daerah dan juga pihak Akademisi dan tokoh masyarakat, karena jika permasalahan stunting ini tidak tertangani secara serius maka akan memberikan dampak bagi SDM bangsa kedepan.
Terkait hal masalah ini, maka kami Tim Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat) yang terdiri dari Tim Pelaksana Griennasty Clawdya Siahaya, STP, M.SI, Wilma F. Mamuly, SKM, M.Kes, dan Lea M. Janwarin, SKM, M.Kes dari Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) berkolaborasi dengan Tim Pendamping dari UNPATTI Prof.Dr. Feby Polnaya, Dr. Helen, dan Dr. Diana Patty melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Angar kepada salah satu Mitra yakni Posyandu Kenari dalam mengintervensi permasalahan stunting di Desa Angar.
Dalam kegiatan Kosabangsa yang dibiayai oleh DRTPM-Kemdikbudristek Tahun Anggaran 2024, ada beberapa kegiatan yang dilakukan bagi Mitra Posyandu Kenari dalam hal ini bagi para Kader, Ibu yang memiliki bayi-balita dan juga ibu hamil, antara lain Edukasi terkait Stunting, Pembuatan Pojok Stunting, Pelatihan Pembuatan Mie Sagu Kelor sebagai MPASI berbahan baku pangan lokal. Dalam kegiatan pemberian Edukasi bagi Mitra (penyuluhan), didapati bahwa masih banyak pemahaman yang salah yang diterapkan oleh Ibu yang memiliki Bayi Balita dalam pemberian makan anak, dimana anak-anak telah diberikan MPASI secara dini (dibawah 6 bulan) dengan alasan bahwa kalau hanya susu saja atau ASI saja anak tidak kenyang atau anak rewel.
Sehingga salah satu solusinya adalah dengan memberikan makan bagi anak, sehingga bisa membuat anak kenyang dan tenang. Pemberian MP-ASI secara dini ini juga dapat menggambarkan bahwa cakupan ASI – Eksklusif yang rendah. Harapannya setelah diberikan edukasi, para ibu balita dan juga calon ibu dapat mengalami perubahan perilaku dalam pemberian makan bagi anak.
Selain intervensi, penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan para mitra, Tim Kosabangsa membuat paparisa Pojok Stunting yang berlokasi di lingkungan Posyandu Kenari Desa Angar. Pojok Stunting merupakan salah satu bentuk inovasi yang diberikan bagi Mitra Posyandu Kenari Desa Angar untuk membantu dalam menangani dan mencegah peningkatan angka stunting.
Pembuatan pojok stunting ini bertujuan sebagai tempat pendampingan dalam intervensi pemberian makanan tambahan bagi balita di Posyandu Kenari, sehingga program intervensi tersebut dapat diawasi dan terlaksana dengan baik serta tepat sasaran. Karena pada umumnya, pemberian makanan tambahan yang diberikan dibawa pulang oleh Ibu Balita dan tidak terkontrol apakah dikonsumsi oleh Balita ataukah oleh anggota keluarga yang lain. Pojok stunting ini juga berfungsi sebagai ruang konseling, informasi dan edukaksi tentang stunting bagi Ibu balita maupaun calon ibu.
Selain itu pojok stunting juga dapat menjadi ruang bermain anak dalam menunggu antrian di posyandu, dan para Ibu Balita dapat memanfaatkan media KIE seperti poster, x-banner, leafleat yang dipajang di Pojok Stunting. Dengan adanya pojok stunting ini, maka diharapkan mitra akan mendapatkan banyak informasi-informasi terkait pengetahuan tentang stunting pada balita dan upaya pencegahannya, sehingga akan terjadi peningkatan pengetahuan yang berdampak terhadap perubahan perilaku, dan juga dapat menurunkan angka kejadian stunting di lokasi Mitra.
Harapan kami Tim Kosabangsa Kolaborasi UKIM-UNPATTI, setiap intervensi yang diberikan dapat berkelanjutan bermanfaat bagi Posyandu Kenari sebagai Garda terdepan dalam Pecegahan Stunting di Desa Angar. (RM-08)
Sumber:
Tim Kosabangsa UKIM-UNPATTI Tahun 2024
Discussion about this post