REFMAL.ID, Ambon – Pada era 1970an hingga 1980an publik Tanah Air sempat menjuluki Maluku sebagai gudang petinju. Namun, seiring perjalanan waktu julukan itu mulai hilang dari peredaran. Salah satu penyebab “terbakarnya gudang petinju” ditandai dengan hengkangnya petinju-petinju muda berbakat Maluku ke daerah lain, seperti Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Papua, Papua Barat, Maluku Utara dan daerah-daerah lainnya.
Tujuan utama petinju-petinju muda Maluku membela panji-panji kehormatan daerah lain di arena Kejuaraan Nasional (Kejurnas), Pekan Olahraga Nasional (PON) dan event-event nasional lain, lantaran ada jaminan masa depan layak dan tawaran banyak uang.
Sementara negeri leluhur mereka tidak memperhatikan karena pejabat-pejabat maupun pengurus cabor tinju di Maluku seolah-olah buta hati alias tidak peduli sama sekali dengan keringat darah atlet-atlet Maluku selama ini.
Novi Sahuleka dan Tina Pentury adalah dua petinju yang telah banyak menyumbangkan medali bagi Maluku di Kejurnas, PON dan event nasional lain. Sahuleka sendiri tiga kali lolos kualifikasi PON dan berlaga di PON XVIII 2012 Kepulauan Riau, PON XX 2021 Papua dan PON XXI 2024 Aceh dan Sumatera Utara. ” Di PON Papua saya dapat medali perunggu.
Waktu Arafura Youth Games di Darwin Australia saya juga dapat medali perunggu,” kenang Sahuleka kepada referensimaluku.id via pesan elektronik fesbuk, Sabtu (8/2/2025).
“Sedangkan maitua (isteri) beta (saya) Tina Pentury dua kali tampil di PON yakni PON XVII 2008 dia dapat perunggu, sedangkan PON XVIII 2012 Kepulauan Riau diaseng dapat medali. Maitua sempat masuk Pelatnas ikut Presiden Cup tapi sampai sekarang juga belum dapat kerja,” ungkap Sahuleka. “Beta sudah 15 tahun honor di kantor Gubernur Maluku sebagai Satuan Polisi Pamong Praja.
Semoga Gubernur Maluku yang baru (Hendrik Lewerissa) bisa perhatian ke beta dengan maitua maupun atlet-atlet lain yang belum jelas masa depannya hingga saat ini. Apalagi Atlet-atlet muda Maluku saat ini,” ujar Sahuleka.
“Kakak Rony (Samloy) e cukup voor Beta sudah 15 tahun honor di kantor Gubernur Maluku.
Kalau adik-adik atlet yang baru berprestasi mudahkan mereka bekerja yang baik dari pemerintah daerah,” harap Sahuleka. “Kakak Rony semoga olahraga Maluku jaya kembali dan dimudahkan untuk atlet-atlet yang baru membela Maluku dan dimudahkan mereka bekerja. Ini suara hati beta sebagai Atlet Nasional. Biarlah Beta sebagai contoh buat daerah ini. Jangan lagi korbankan atlet-atlet muda potensial,” tutup Sahuleka. (RM-02)
Discussion about this post