REFMAL.ID,Ambon – Anggota Komite Sekolah (KS) Sekolah Dasar Negeri 1 Wonreli, Kecamatan Pulau-pulau Terselatan, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, Adolf Maahury menegaskan pihaknya dan manajemen SDN 1 Wonreli sama sekali tidak terkait dan tak boleh dihubung-hubungkan dengan pemberitaan mengenai masalah pribadi Yoan Baker (YB), 45, oknum guru di sekolah tersebut. “Baik manajemen SDN 1 Wonreli, pengurus KS dan orangtua siswa semuanya merasa terusik atau terganggu dengan pemberitaan referensimaluku.id maupun media siber lain mengenai masalah pribadi oknum guru saudari YB yang seolah-olah menjadi tanggung jawab SDN 1 Wonreli, padahal yang bersangkutan baru beberapa bulan saja bertugas di SDN 1 Wonreli setelah dimutasi dari SD di Pulau Wetar,” tegas Maahury kepada referensimaluku.id via ponsel, Rabu (26/6/2024).
Maahury menyatakan pihaknya sangat menghargai dan menghormati prinsip kemerdekaan pers di Indonesia. Namun, harap dia, persoalan pribadi yang membelit oknum guru YB tidak sampai merusak citra SDN 1 Wonreli yang masuk sekolah percontohan di Kabupaten MBD.
“Prinsipnya kita sangat menghormati kemerdekaan pers di negara ini. Akan tetapi kita berharap masalah pribadi oknum guru yang bersangkutan (YB) jangan dikaitkan dengan nama besar SDN 1 Wonreli,” seru Maahury.
Sebelumnya ketika dikonfirmasi media ini, Senin (24/6), Kepala SDN 1 Wonreli Maria Rainuny menyesalkan pemberitaan yang menghubungkan masalah privasi oknum guru YB dengan lembaga pendidikan dasar yang dipimpinnya tersebut.
“Saya menghargai profesi saudara selaku wartawan, namun saya tidak memberikan respons apapun terkait persoalan ini karena persoalan ini terjadi sebelum (oknum guru) yang bersangkutan (YB) bertugas di SDN 1 Wonreli. Yang saya sesalkan selaku pimpinan sekolah karena SDN 1 Wonreli citranya tercoreng karena pemberitaan ini. Perlu saya sampaikan kalau (oknum guru) yang bersangkutan (YB) baru saja mutasi dari SDN Lurang ke Kisar. Terima kasih,” tutup Rainuny. (RM-04/RM-03)
Discussion about this post