REFMAL.ID,Ambon- Keluarga Rahabav, di Ohoi Marfun, Kecamatan Kei Kecil Timur, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku, mengucapkan terima kasih ke Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku, Irjen Pol Drs Lotharia Latif, bersama jajarannya yang bergerak cepat memberikan pelayanan medis pada Sesilius Gino Rahabav (SGR), 16, korban panah Orang Tak Dikenal (OTK), selama korban mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Maluku di Tantui, Kota Ambon.
Ucapan terimakasih ini disampaikan Emanuel Rahabav, mewakili seluruh keluarga besar Rahabav, di Kota Ambon, Sabtu ( 25/5/2024).
” Saya atas nama keluarga besar Rahabav, menyampaikan banyak terima kasih ke Bapak Kapolda Maluku beserta jajaranya, atas respon cepat dalam menyelamatkan anak kami (SGR) di RS. Bhayangkara Ambon, ” ucap Emanuel.
“Kami selaku pihak keluarga besar Rahabav, tidak dapat membalas budi baik Bapak Kapolda Maluku beserta jajaranya yang sudah memberikan pelayanan terbaik. Sebagai manusia biasa, kami keluarga besar mendoakan, semoga kebaikan Bapak Kapolda Maluku, akan dibalas Tuhan Yang Maha Esa, ” ungkapnya.
Menyoal pelayanan RS. Bhayangkara Polda Maluku di Kota Ambon, sejak pasien dijemput dengan mobil ambulance di Bandara Pattimura dan tindakan medis para dokter setempat yang bergerak cepat melakukan operasi pencabutan anak panah wayer yang tertancap pada perut korban, Emanuel mengakui dirinya sangat mengapresiasi pelayanan yang diberikan para dokter dan perawat di RS. Bhayangkara Polda Maluku, karena telah memberikan pelayanan terbaik dalam menyelamatkan SGR.
“Kami sangat bersyukur atas pelayanan yang diberikan Polda Maluku sejak kedatangan pasien rujukan dari RSUD Karel Sadsuitubun di Bandara Pattimura hingga masuk RS. Bhayangkara Polda Maluku. Kami ucapkan terimakasih kepada para dokter dan perawat atas tindakan medis cepat, sikap serta pelayanan yang baik kepada anak kami (SGR), ” ungkapnya lagi.
Emanuel menilai RS. Bhayangkara Polda Maluku adalah salah satu rumah sakit terbaik di Kota Ambon, Maluku. Buktinya pelayanan para dokter dan perawat di RS milik Polda Maluku ini dalam melayani pasien bersama keluarga sangat cepat serta memuaskan.
“Kami sangat puas dengan pelayanan terbaik yang diberikan RS. Bhayangkara Polda Maluku, ” lanjutnya.
Emanuel juga menyampaikan terimakasih kepada Kabid Dokkes Polda Maluku, Kombes Pol Bambang yang hadir secara langsung di RS. Bhayangkara Polda Maluku, untuk melihat langsung kondisi SGR sebelum menjalani operasi sesaat setelah korban tiba dari Langgur.
” Terimakasih atas kunjungan Bapak Kabid Dokkes Polda Maluku yang terjun langsung melihat anak kami di RS. Bhayangkara Ambon. Ini merupakan satu kehormatan besar bagi kami keluarga Rahabav. Semoga Kabid Dokkes Polda Maluku beserta jajaranya di RS. Bhayangkara akan selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa,” cetusnya mendoakan.
Dirinya berharap Polda Maluku dan Polres Maluku Tenggara mempercepat proses penegakan hukum atas musibah yang menimpa SGR di Langgur pada Minggu kemarin.
” Kami keluarga menyerahkan sepenuhnya proses penegakan hukum kepada polisi. Kami harap para pelaku tindak pidana kriminal ini harus segera diusut dan ditangkap pihak kepolisian, ” harapnya.
Untuk diketahui, berdasarkan kronologis kasus yang menimpa SGR terjadi pada Sabtu (18/5/2024), sekira pukul 02.00 WIT dini hari. Kasus ini berawal saat korban yang berkendara sepeda motor dalam perjalanan pulang setelah berbelanja di toko 1 X 24 jam di Langgur bersama rekannya.
Tanpa diduga korban terus dibuntuti dua orang yang mengendarai sepeda motor.
Ketika pulang, dua OTK terus membuntuti dari belakang, lalu salah satunya mengeluarkan alat tajam panah wayer. Salah satu OTK langsung memanah korban dari jarak dekat, mengena tepat di bagian perut korban.
Korban terjatuh dari atas motor miliknya, sedangkan dua orang yang diduga sebagai pelaku melarikan diri.
Korban kemudian dievakuasi untuk memperoleh perawatan medis di UGD RSUD Karel Sadsuitubun Langgur.
Namun Dokter Ahli di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur tidak berani melakukan operasi dengan alasan keterbatasan peralatan medis, sehingga awalnya korban dirujuk dokter ke Makasar, namun atas saran dari Kapolda Maluku, korban dirujuk ke RS. Bhayangkara di Ambon.
Pascakedatangan di RS. Bhayangkara Polda Maluku di Kota Ambon, Senin (20/5/2024), pasien rujukan ini mendapat pelayanan cepat, sekira pukul 20.00 WIT, dan langsung naik meja operasi.
Sekitar tujuh dokter ahli RS. Bhayangkara Polda Maluku melaksanakan operasi pencabutan anak panah wayer yang tertancap di perut korban. Semua proses berjalan lancar.
Hanya butuh waktu sekitar dua puluh menit, para dokter RS Bhayangkara Polda Maluku berhasil mengeluarkan anak panah wayer dari tubuh korban.
Mendapat perawatan dan pelayanan medis intensif selama lima hari di RS. Bhayangkara, akhirnya dokter menyatakan pasien sembuh, sehingga pada Jumat (24 /5/2024) sekira pukul 14.30 WIT, pasien SGR keluar dari RS.Bhayangkara Polda Maluku.(RM-06)
Discussion about this post