Referensimaluku.id,Ambon –Seorang pimpinan harus mampu memosisikan dirinya sebagai pelayan,orangtua maupun sahabat bagi orang-orang yang dipimpinnya. Bukan seperti apa yang dilakoni Pengawas Guru sekolah Kristen Kecamatan Salahutu Kementerian Agama Republik Indonesia Maluku Tengah, Maluku, berinisial TEv alias Evi.
Informasi yang dihimpun referensimalukuid, Jumat (21/7/2023) dari banyak sumber di masyarakat diduga lantaran ingin membela mati-matian salah satu pejabat Bimbingan Masyarakat (Binmas) Kristen Kemenag Maluku Tengah yang diberitakan tersangkut dugaan pemotongan insentif Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (GBPNS) selama lebih kurang tujuh bulan, TEv datang ke sejumlah sekolah Kristen di Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, awal pekan ini lalu marah-marah, maki-maki dan mengancam membunuh guru-guru yang menjadi narasumber berita referensimaluku.id.
“Barani (berani) katong (kita) dapat tahu sapa yang masukan berita di media (referensimaluku.id), maka katong (kita) kasih masuk dong (mereka) di penjara,” bentak TEv dengan sombongnya. TEv yang merupakan “kaki tangan” salah satu oknum pimpinan di Binmas Kristen Kemenag Maluku Tengah ini bahkan mengancam siapapun yang dengan sengaja menyinggung kasus perselingkuhan oknum junjungannya tersebut.
“Sabarang (sembarangan) saja. Dong (kalian) kira tuduh orang selingkuh tanpa bukti itu bagus. Tarlama (tidak lama) kamorang (kalian) maso (masuk) penjara bodoh-bodoh,” kata TEv beringas. Yang paling tidak beretika selaku seorang pejabat di institusi keagamaan, yakni TEv mengancam akan memukul guru-guru dan pegawai sekolah yang ketahuan memberikan informasi ke wartawan untuk dipublikasikan.
“Berani beta (saya) dapat tahu. Beta (saya) pukul kasih mati,” ancam TEv arogan dan tak beradab. Sayangnya ketika dikonfirmasi media siber ini via pesan elektronik atau Short Message Service (SMS), Jumat (21/7) sekira pukul 19.00 WIT, di nomor 0852242380xx ternyata nomor handphone TEv tak aktif sampai berita ini dilansir. (Tim RM)
Discussion about this post