Referensimaluku.id.Ambon — Sebagai orang Maluku kita tentu merasa sangat prihatin dengan beragam kebijakan yang menampakkan ketidakadilan Pemerintah Pusat terhadap Maluku.
Bayangkan saja, Maluku sebagai salah satu dari delapan provinsi yang mendirikan Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI), namun Maluku masih dibiarkan miskin dan dimiskinkan dengan regulasi-regulasi.
Ketua Harian Lembaga Pengawasan Pembangunan Indonesia (LPPI) Abdul Hamid Rahayaan mengatakan anggran Negara relatif melimpah ruah, namun Maluku selalu menjadi penonton. “Ketidakadilan sangat dirasakan rakyat Maluku di Republik ini,” ujar Rahayan kepada Referensimaluku.id via WhatsApp dari Jakarta, Selasa(22/3/2022).
Rahayaan menyatakan kondisi miris ini diperparah dengan sikap diam atau mandulnya delapan orang wakil Rakyat asal Maluku di Senayan. “Maluku punya delapan wakil rakyat di Senayan yang harusnya bersikap kritis atas ketidakadilan yang terjadi, namun faktanya mereka bukanlah orang-orang yang bisa diharapkan membela dan memperjuangkan harkat dan martabat rakyat Maluku,” kritiknya.
“Atas dasar tersebut saya ingatkan agar pada pemilihan umum 2024 nanti masyarakat Maluku tidak asal memilih wakilnya di Senayan karena saat ini rakyat dan Maluku dianaktirikan Pempus akibat kelemahan rakyat Maluku sendiri memilih wakil rakyat yang tidak memiliki kemampuan memengaruhi kebijakan Pempus untuk kepentingan rakyat Maluku”.
“Saya berharap pada delapan orang wakil rakyat asal Maluku agar di sisa masa jabatan yang ada dapat dimanfaatkan mereka secara maksimal untuk lebih berani berbicara lantang untuk kepentingan rakyat Maluku. Namun jika kalian tidak sanggup, maka saran saya demi Maluku dan rakyat Maluku sebaiknya kalian mundur secara terhormat agar tidak jadi beban dan membawa penderitaan bagi rakyat Maluku atas ketidakmampuan kalian”.
“Saya sampaikan hal ini karena saat ini Maluku sebagai salah satu provinsi termiskin di Negara yang turut di lahirkan oleh Maluku. Selain itu kini Maluku terpuruk dari segala aspek, dan hal itu belum lagi pemerintah daerah dalam hal ini Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku belum menunjukan prestasi karena masih berjalan di tempat. Kalaubkemiskinan semakin meningkat dari waktu ke waktu lalu apa yang diharapkan dan dapat dibanggakan dari mereka”.
“Untuk itu ke depan harus ditata ulang Maluku dari berbagai aspek jika kita ingin keluar dari keterpurukan yang ada.
Saya juga imbau pada para intelektual,aktifis dan seluruh elemen rakyat Maluku agar mari kita bangun dan bangkit untuk memikirkan masa depan Maluku yang lebih baik karena Tuhan tidak merubah nasib sesuatu kaum terkecuali kaum itu yang dapat merubahnya. Artinya, katong orang Maluku sendiri yang bisa memperbaiki dan memajukan katong pung Maluku ini,” tuturnya. (RM-04)
Discussion about this post