Referensimaluku.Id.Ambon,– Sebuah video memperlihatkan mobil rombongan Gubernur Maluku Murad Ismail sempat diadang massa di tengah jalan di Kota Tual, Maluku, Minggu, (2/1).
Sejumlah kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang turun ke jalan sambil membawa antribut bendera Hijau-Hitam sempat mengadang mobil rombongan gubernur Murad di jalan Dr Leimema tepatnya di Tugu Wearhir, Kota Tual, Maluku.
Aksi pengadangan merupakan buntut ketidakadilan pembangunan tak merata di Maluku terutama di Kota Tual dan Maluku Tenggara.
Dalam video berdurasi 23 detik itu memperlihatkan Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja, polisi, anggota Brimob bersenjata laras panjang membubarkan massa yang sempat melakukan pengadangan terhadap mobil patroli kawal (patwal).
Kapolres Kota Tual AKBP Dax Emmanuelle Samson Manuputty mengklaim tak ada pengadangan mobil rombongan Gubernur Maluku saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kota Tual,Maluku.
“Tidak ada yang adang gubernur Maluku. Itu kan kami di sana yang pengamanan, yang bilang pengadangan gubernur siapa,” kilah Manuputty saat dihubungi Minggu (2/1) malam.
Manuputty lantas membenarkan aksi unjuk rasa tersebut namun peserta aksi itu hanya berjumlah lima orang. Mereka, kata dia menggelar aksi untuk menyampaikan aspirasi kepada Gubernur Murad.
“Iya benar, itu hanya lima orang yang melakukan demo, mereka menyampaikan aspirasi kepada pak gubernur, pak gubernur kan tadi ada kunjungan kerja di Tual. Tetapi kita sudah amankan dan mereka tidak bertemu dengan gubernur juga,”ucapnya.
Manuputty mengklaim aksi protes sejumlah mahasiswa tersebut tak mengganggu kegiatan gebernur Murad selama melakukan kunker di Kota Tual, Maluku.
“Jadi kita sudah amankan.Tidak mengganggu juga pak gubernur dan tidak menghalang halangi kegiatan baik itu perjalanan dan kegiatan beliau,”imbuh dia.
“Kita kan pengamanan di sana, tidak ada yang melakukan pengadangan, tidak ada pengadangan, tidak ada pengadangan,”tambah dia menjelaskan.
Manuputty menjelaskan saat kunker Gubernur Murad di Kota Tual aman-aman saja karena pihaknya sudah melakukan pengamanan sehingga kunker gubernur Murad tak terganggu. Meski begitu, lanjut Manuputty, sempat terjadi aksi demo namun pengamanan pun dilakukan karena itu sesuai aturan.
“Jadi tidak ada mahasiswa yang diamankan karena anggota sudah melakukan pengamanan terlebih dahulu terhadap demo mereka,”tuturnya.
Manuputty menambahkan pengamanan terhadap mahasiswa menyampaikan pendapat di hadapan umum karena sudah menjadi tugas penegak hukum apalagi aksi itu berkaitan dengan kehadiran Gubernur Maluku, sehingga mengantisipasi agar tidak menghalang-halangi atau tidak mengganggu kegiatan gubernur.
“Dan itu sudah dilaksanakan dan semua berjalan lancar aman tidak ada gangguan sekalipun,”pungkas Manuputty. (RM-04)
Discussion about this post