Referensimaluku.Id.Ambon – Jumlah pengunjung layanan di Perpustakaan Wilayah Maluku sangat menurun jika dibanding tahun-tahun sebelumnya ketika pandemi Virus Korona (COVID-19) belum menghantam maluku.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Maluku, Denny Indey kepada Referensimaluku.Id.di ruang kerjanya, Senin (3/12022). Menurut dia secara riil pengunjung perpustakaan wilayah Maluku menurun. Bahkan di tahun 2020 terhitung sejak Maret sampai 31 Desember 2021 pihaknya belum membuka layanan umum kepada masyarakat.
“Yang kita layani adalah pelajar dan mahasiswa yang mengurus bebas pustaka. Kita juga membuka kesempatan kepada mahasiswa yang mau menyusun skripsi atau tesis.Kita memberikan kesempatan untuk mereka datang mencari referensi di sini,” ujar Denny.
“Kita bantu dan persilakan mereka untuk membaca, tapi untuk meminjam kita belum mengizinkan. Dan pustakawan kita siap mencari buku untuk mereka. Mereka sebutkan judul buku apa dan pustakawan melayani mencari buku untuk mereka”.
“Kita mengunakan waktu di pandemi ini untuk menata kembali buku – buku yang ada di perpustakaan. Jadi dari total buku 135.000 lebih itu kita tata ulang lagi sesuai dengan ketentuan teknisnya. Ada lebelnya, barkode rusak tidak bisa diakses kita perbaiki semua”.
Denny berharap pada 2022 ini pandemi Covid-19 sudah menurun sehingga layanan perpustakaan dapat dibuka. “Kita berdoa semoga tidak ada lagi pandemi Covid-19, karena kita mau hidup aman kembali ke kondisi yang sebenarnya. Mudah -mudahan itu bisa terjadi, sehingga layanan perpustakaan dibuka untuk umum sesuai dengan di waktu belum ada pandemi. Target kita di 2022 ini kalau kondisi sudah membaik kita buka untuk umum”.
“Dan salah satu solusi untuk masyarakat dapat mengunjungi perpustakaan adalah kita sudah menyiapkan aplikasi digital iMaluku. iMaluku ini di dalamnya ada sekitar 40 ribu lebih buku eksemplar yang bisa diakses melalui aplikasi playstor dan ketik saja iMaluku yang diikuti pentahapan yang diminta di aplikasi tersebut,” imbuhnya.
“Masyarakat bisa membaca secara gratis dan bukunya bisa diakses secara bebas, kapan saja di mana saja. Semua buku – buku berbagai judul, jenis ada, fiksi maupun nonfiksi semua ada.
Aplikasi kita bukan saja iMaluku bahkan kita sudah sosialisasi untuk aplikasi yang begitu besar adalah iPusnas itu punya perpustakaan nasional. Karena masih pembelajaran secara online masyarakat masih fokus ke pembelajaran online itu lewat zoom atau aplikasi yang lainnya, sehingga kesempatan untuk mengakses aplikasi bagi masyarakat mungkin itu bukan utamanya yang fokus.
Kita sudah menyonyialisasikan lewat sosial media (sosmed), instagram, twiter dan lain- lain, untuk bagaimana cara mendownload aplikasi iMaluku,” kunci Denny. (RM-04)
Discussion about this post