Oleh : Kamarudin Bolat
Pemuda Muhammadiyah Maluku
Referensimaluku.id, – AGUSTUS adalah bulan yang sangat istimewa bagi bangsa Indonesi, karena pada bulan Agustus tercatat peristiwa penting dan bersejarah terutama sejarah proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia.Tanggal 17 Agustus 1945 adalah awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia di mana saat itulah secara de facto dan de jure bangsa Indonesia dinyatakan merdeka, merdeka dari cengkeraman para penjajah.
Merdeka dalam arti luas adalah ketika bangsa kita bisa menentukan nasib bangsa kita sendiri tanpa campur tangan bangsa lain. Kemudian Pada 18 Agustus 1945 dalam sidang PPKI terpilihlah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Diikuti dengan pembentukan delapan wilayah provinsi Indonesia beserta gubernurnya sebagai wakil pemerintah di daerah, di antaranya adalah Sumatra, Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil (Nusa Tenggara), Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
Saat ini Bangsa Indonesia sudah memasuki usia ke- 76 tahun, tetapi masyarakat Maluku belum merasakan kemerdekaan dalam hal ini kesejahteraan sosial, dan hak asasi manusia masih dirampas oleh kaum kapitalis. Badan Pusat Istastistik (BPS) Provinsi Maluku menyatakan jumlah penduduk miskin di Maluku pada Maret 2021 tercatat sebanyak 321. 810 jiwa atau 17,87 persen dari total penduduk atau turun sekitar 600 orang di bandingkan penduduk miskin periode September 2020 sebanyak 322.400 orang.
“Dari sisi presentasi tingkat kemiskinan Maluku pada Maret 2021 juga mengalami penurunan sebesar 0,12 poin persen dari 17,99 persen pada September 2020 menjadi 17,87 persen,” kata kepala BPS Provinsi Maluku dikutip Ambon (ANTARA ) (16/8/2021)
Dengan penurunan penduduk miskin di Maluku tidak menjamin masyarakat Maluku itu sejahtera karena turunnya angka kemiskinan bukan diukur dengan peran komoditi makanan, tetapi diukur dengan tingkat kesejahteraan di bidang kesehatan dan pendidikan.Apalagi di Maluku yang berkarakteristik wilayah kepulauan ini tentu daerah-daerah yang terletak jauh dari ibu kota provinsi masih tergolong miskin dalam hal pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Semua ini merupakan persoalan yang tidak habis-habisnya dihadapi masyarakat Maluku selama 76 tahun Indonesia merdeka. Oleh karena itu perhatian Pemerintah Provinsi Maluku sangat penting dalam melihat persoalan yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat Maluku. (*)
Discussion about this post