Referensimaluku.id,Ambon – Lomba Gerak Jalan Indah (LGJI) di Kota Ambon, Maluku, telah berulang kali dilaksanakan untuk memeriahkan atau menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Gereja Protestan Maluku (GPM) setiap 6 September maupun HUT Kota Ambon setiap 7 September. Perlombaan LGJI sudah digelar sejak paruh 1980an dan sempat terhenti sejak konflik sosial berhaluan SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) di Ambon terhitung 1999 hingga 2022.
Di akhir 1980an hingga paruh 1990an, jumlah peserta LGJI mencapai 1.700 hingga hampir 2000 tim kontestan yang berasal dari dua komunitas, Kristen dan Muslim.
Namun, lambat laun jumlah peserta mulai berkurang dan malas berpartisipasi lantaran yang menjadi juara selalu tim atau regu milik panitia. Sekalipun tampil seadanya, tetap hasil akhir sudah dapat diterka jika tim atau regu panitia yang bakal tampil sebagai juara umum atau juara satu dan dua di setiap kategori.
Masyarakat sebenarnya ingin berpartisipasi lebih banyak dan aktif asalkan di dewan juri perlu juga diisi unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) selain unsur sipil dari AMGPM, sehingga penilaian lebih objektif dan netral, akan tetapi saran dan masukan konstruktif itu tak pernah digubris.
Sekarang LGJI dihidupkan lagi oleh Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Daerah Kota Ambon (Dakota) di bawah pengawasan Jemaat GPM Silo. Dari 194 kontestan LGJI Tahun 2023 diinformasikan diikuti hampir 10 tim yang berasal dari internal panitia perlombaan.
Sesuai pantauan media ini sekalipun timnya berbaris “takaruang dapa” (tidak beraturan, sembarangan di kepalan tangan dan gerak langkah di dalam barisan), namun akhirnya tim panitia yang dinobatkan juara umum dan juara di setiap kategori.
“Panitia Dakota kerja macam tahi. Kamong pung Tim baris kaya apa bagitu tapi dapat juara 1 dan juara 2,” kecam Justy Parera di akun fesbuknya sebagaimana dikutip media siber ini, Minggu (3/9).
Di kesempatan terpisah banyak kontestan yang mengaku kecewa dengan penilaian dewan juri LGJI Dakota Tahun ini. “Panitia e…kamong karja paleng “smerlap” e. Katong iko lomba baris indah (LGJI) cape-cape, tapi parcuma saja. Bubar kamong pung kegiatan nau-nau nih. Su makang pancuri orang pung uang pendaftaran lai baru kasih penilaian kaya tahi saja. Brengsek par kamong yang duduk di panitia,” ketus Marco, salah satu pimpinan regu kontestan LGJI Dakota Tahun 2023. (Tim RM)
Discussion about this post