REFMALID,-Ambon – Kejaksaan Negeri (Kejari) Seram Bagian Timur, telah terima Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti (Tahap II) Perkara Tindak Pidana Kehutanan dari Penyidik PNS Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPHLHK) Wilayah Maluku dan Papua atas nama tersangka AB,S, BT, MAT, AO, MR, dan AT,
kepada Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Seram Bagian Timur yang bertempat di Kejari SBT, Senin (24/2/25).
Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Seram Bagian Timur Bapak Ahmad Latupono, S.H., M.H., Bapak Fauzan Machmud, S.H., dan Bapak Vicky Gusti Perdana, S.H., telah menerima penyerahan tersangka dan barang bukti Perkara Tindak Pidana Kehutanan, kata Kepala Seksi Intelejen
Kejaksaan Negeri Seram Bagian Timur Vector Mailoa, S.H melalui rilisnya yang diterima media ini, Selasa (25/2/2025).
Kata Vecktor, Peristiwa ini bermula sekira pada tanggal 21 September 2024 saat Tim Operasi Pengamanan Hutan Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Maluku Papua, melaksanakan kegiatan Operasi Pengamanan Hutan di Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam (KSA/KPA) Sungai Nif Kabupaten Seram Bagian Timur.
Kegiatan tersebut ditemukan adanya aktifitas penebangan dan pengolahan kayu di KSA/KPA Sungai Nif sehingga bertentangan dengan ketentuan yang berlaku, jelasnya.
Akibat perbuatan tersebut para Tersangka disangkakan melanggar ketentuan Pasal 82 ayat (1) huruf c Jo. Pasal 12 huruf c Undang-Undang Nomor 18 tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Pengrusakan Hutan sebagaimana diubah dalam Paragraf 4 Pasal 37 angka 12 Pasal 82 ayat 1 huruf c Jo. Paragraf 4 Pasal 37 angka 3 Pasal 12 huruf c Undang-Undang Nomor 6 tahun 2023 tentang Penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang dan/atau Pasal 87 ayat (3) Jo. Pasal 12 huruf m Undang-Undang Nomor 18 tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Pengrusakan Hutan sebagaimana telah diubah Paragraf 4 Pasal 37 angka 3 Pasal 12 huruf m Undang-Undang Nomor 6 tahun 2023 tentang Penetapan peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang.
Terhadap tersangka, kata Vecktor dilakukan Penahanan di Rutan Wahai selama 20 (dua puluh) hari dari tanggal 24 Februari 2025 sampai dengan tanggal 15 Maret 2025 .
Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Seram Bagian Timur segera mempersiapkan administrasi guna melimpahkan perkara tersebut pada Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa. (RM-04)
Discussion about this post