REFMALID (TUAL)Menghadapi arus mudik Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun ini, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Tual telah melakukan rapat koordinasi awal pada tanggal 13 Desember lalu, dengan melibatkan semua unsur maritim maupun stakeholder setempat.
“Kelanjutan daripada rapat koordinasi itu, kami tetapkan skedul bahwa tanggal 18 Desember ini kami buka dengan apel kesiapsiagaan dilanjutkan dengan posko perdana,” kata Kepala Kantor UPP Kelas II Tual, Hamdi Abduh kepada media ini di ruang kerjanya, Rabu (18/12/2024).
Ia menyebutkan, Posko Nataru akan berlangsung selama 22 hari, dimulai pada tanggal 18 Desember 2024 sampai dengan 8 Januari 2025 mendatang.
“Baru saja pukul 08.00 WIT pagi tadi kita lakukan apel kesiapsiagaan dengan seluruh unsur maritim yang kami undang untuk persiapan untuk kelanjutan posko perdana,” tandasnya.
Turut ikut dalam apel kesiapsiagaan diantaranya, Kantor UPP Kelas II Tual, Pangkalan KPLP Kelas II Tual, Kantor Distrik Navigasi Tipe A Kelas III Tual, PT. Pelni, Dinas Perhubungan Kota Tual, Basarnas, KP3 Tual, BMKG, serta beberapa perusahan pelayaran.
Selain itu, lanjut Hamdi, sesuai prediksi tingkat kepadatan mudik di Pelabuhan Tual akan meningkat pada tanggal 23 Desember 2024, dan puncak arus balik akan terjadi pada tanggal 5 Januari 2025.
Ia menambahkan, sebelum dilaksanakan Posko Nataru, Kemenhub Laut telah menginstruksikan untuk terlebih dahulu di adakan uji cek kelayakan kapal sebelum melayani angkutan mudik Nataru.
Untuk Kota Tual sendiri, terdapat 4 buah kapal milik PT. Pelni, dan 1 buah kapal milik PT. SIS yang homebase di pelabuhan Tual, sedangkan 3 buah kapal lokal yang terpusat di pelabuhan Watdek Maluku Tenggara.
“Ini saya pikir sudah bisa menjawab puncak arus mudik maupun arus balik,” pungkasnya.
Selain fasilitas angkutan laut, tambah Hamdi, ada beberapa langkah persiapan telah disediakan oleh pihak UPP Kelas II Tual yaitu pembangunan selasar demi kenyamanan para penumpang ketika terjadi hujan.
“Fasilitas selasar sendiri terdiri tiga jalur, jalur pertama untuk TKBM, jalur kedua untuk para penumpang, dan jalur ketiga untuk penyandang disabilitas,” jelas Hamdi. (RM-07)
Discussion about this post