REFMALID (AMBON)Ratusan penumpang kapal KM Sabuk Nusantara 106 tujuan Banda- Geser-Gorom-Kesui dan Tual gagal berangkat hari ini . kamis (5/12/2024) karena kelebihan kapasitas.
Sejumlah penumpang mengaku kecewa dikarenakan kapal yang seharusnya berangkat dari pelabuhan Yos Sudarso menuju Banda pukul 15:00 WIT namun tidak dapat berangkat karena kapal kelebihan beban, bahkan ada beberapa penumpang yang mengaku kapal kemasukan air dan barangnya basah saat diangkat. Mereka mengaku kecewa karena banyak penumpang yang datang ke pelabuhan sejak pagi.
“Jelas sangat kecewa beta(saya) dan keluarga sudah di pelabuhan sejak pagi karena khawatir terlambat tapi ternyata sampai saat ini belum berangkat juga” jelas salah satu penumpang yg ditemui di pelabuhan,
Begitupun salah satu penumpang yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kapal sempat mengalami kemiringan dan kapal seperti mau tenggelam.
Akibatnya penumpang berhamburan keluar dari kapal. “ penumpang su banyak baru dong kas masuk muatan tarus bagaimana katong seng panik liat kapal model bagini” (penumpang sudah banyak, barang tetap dimasukan bagaimana kami tidak panik melihat kapal seperti ini). Kami datang dari jam 10 pagi , ini sudah jam 10 malam tidak ada kejelasan nasib kita seperti apa”
Dari pantauan Referensi Maluku.Id. tampak ratusan penumpang memadati dermaga menunggu tanpa kepastian. Kondisi kapal melebihi tonasi dan belum ada solusi dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) maupun pihak Pelni menyangkut nasib para penumpang dan kapan kapal akan diberangkatkan.
Para penumpang memadati pelabuhan ada yang tidur dengan alas seadanya bahkan tanpa alas sambil menunggu. Bahkan ada penumpang yang memilih kembali tanpa menunggu. Para penumpang nampak kesal dan protes terhadap kinerja petugas kapal
“kami datang dari pagi sampe jam begini mana sudah lapar haus , tunggu tanpa kepastian lagi, apakah ada pergantian tiket atau minimal beri kami makan atau minum” kesal salah satu penumpang,
Kelalain dalam pengawasan oleh otoritas pelabuhan dalam proses pengangkutan barang tanpa memikirkan kondisi kapal dan penumpang yang mengakibatkan terjadinya insiden gagal berangkat. Keselamatan penumpang harus diutamakan karena menyangkut nyawa.
Kepala Pelni Cabang Ambon ILhamda saat memantau kapal dan berdialog dengan penumpang mengatakan memang benar kapal mengalami over kapasitas sehingga akan dilakukan penurunan barang untuk menetralkan tonasi. Dan sudah berkoordinasi dengan KSOP. Sampai berita ini dinaikan proses penurunan barang dari kapal berlangsung dan para penumpang masih tetap menunggu di pelabuhan tanpa kepastian. (RM-05)
Discussion about this post