REFMAL.ID,-TUAL- Gereja Protestan Maluku (GPM) Klasis Pulau-Pulau Kei Kecil dan Kota Tual, Jemaat Tual melalui Panitia Pelaksana (Panpel), menggelar Bakudapa Anak dan Remaja (Badar) ke VIII di Bumi Perkemahan Maren, Senin (1/7/2024).
Kegiatan yang melibatkan 17 sektor di Jemaat GPM Tual ini dengan tema ‘Menjadi Generasi Penerus yang Tangguh, Beriman dan Inovatif’ diawali dengan Karnaval Budaya dengan menampilkan busana adat Indonesia.
Dalam Karnaval Budaya tersebut, masing-masing sektor turut melaksanakan Kampanye Anti Buylling dan menolak Kekerasan Terhadap Anak dalam bentuk pamflet yang dimulai dari Gereja Sion Tual dan finis di Sektor Kalvari Tual diiringan Drum Band putra-putri SMP Negeri 2 Kota Tual.
Sekretaris Sub Komisi Anak Remaja dan Katekisasi Jemaat GPM Tual Ita Betaubun, menyatakan, anak dan remaja adalah generasi muda akan rapuh jika mereka tidak digembleng dan didampingi secara rutin. Mereka wajib mendapatkan perhatian dari semua pihak yang berkompoten.
Hal tersebut disebabkan dalam diri mereka terdapat harkat dan martabat manusia yang mesti dijunjung tinggi. Dalam diri mereka melekat hak-hak dasar yang harus dipenuhi serta dilindungi oleh orang dewasa, keluarga, gereja, masyarakat hingga pemerintah.
Menurut Betaubun, anak dan remaja kini berkembang di era yang kompetitif, banyak gambaran kekerasan yang ditampilkan lewat media sosial bahkan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan.
Selain itu, kepekaan terhadap sesama dalam konteks kebersamaan dan persaudaraan sebagai satu keluarga Allah hampir terkikis berubah menjadi pola hidup individual, primordial, konsumtif dan kesenjangan lainnya.
Selanjutnya, dalam kenyataan hidup tersebut, anak dan remaja GPM perlu kembali ke integritas diri, kualitas iman, semangat hidup dalam damai, memahami hidup dalam keragaman, mencintai sesama dan alam lingkungan, serta mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi secara bertanggungjawab.
“Jemaat GPM Tual melalui panitia pelaksana mendesain kegiatan Badar 2024 bertujuan untuk membantu mengurangi dampak buruk bagi anak remaja GPM,” ujar Betaubun.
Betaubun menjelaskan, Bakudapa Anak dan Remaja Tual 2024 merupakan kegiatan pembinaan dan pengembangan kapasitas dengan menggunakan metode partisipatif dan rekreatif.
“Isi penting Badar ini adalah integritas diri, kebhinekaan dan persaudaraan serta tantangan, kesempatan dan peluang kerja yang perlu dipersiapkan lebih dini, sehingga keterampilan dan pengetahuan menjadi tuntutan kebutuhan bagi anak,” ucap Betaubun.
Selain itu, kegiatan Badar bertujuan meningkatkan kapasitas dan kompetensi individu anak dan remaja, baik dalam hal pengetahuan, ketrampilan, maupun perilaku.
“Untuk membekali anak dan remaja GPM dalam memahami diri dan menguatkan jati diri sebagai anak Maluku yang adalah merupakan anak kandung NKRI, anak bangsa Indonesia,” cetus Betaubun.
Ia menambahkan, kegiatan Badar bermanfaat membangun kematangan emosi, disiplin dan motivasi sebagai dasar dalam membangun kerjasama dan kolaborasi, memahami cara mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan untuk kemajuan bersama.
“Karakter orang-orang dalam kerjasama, hubungan antar pribadi dan dinamika dalam kelompok, Memahami cara meningkatkan kolaborasi, sinergi dan koordinasi dalam kerjasama,” tutupnya.
Untuk diketahui, jenis-jenis kegiatan yang dilaksanakan di Badar diantaranya, penguatan spiritualitas, art therapy, pentas budaya, outbound, permainan tradisional, bina spiritualitas dan walang minat. (RM-07)
Discussion about this post