Referensimaluku.id.Ambon — Situasi Kota Tual, Maluku, kembali memanas. Bentrok dua kelompok warga di Kota Larvul Ngabal itu menyebabkan sejumlah rumah warga dibakar. Korban jiwa pun berjatuhan baik warga sipil maupun aparat keamanan.
Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Komisaris Besar (Kombes) Polisi Mohammad Roem Ohoirat mengungkapkan bentrokkan Tual terjadi antara pemuda kompleks Banda Eli dan kompleks Yarler.
Ohoirat mengutarakan bentrokkan ini ada kaitan dengan insiden pada Sabtu (28/1/2023) di mana pada malam hari itu ada sekelompok pemuda yang sudah mabuk mendatangi tempat jualan di salah satu sudut Kota Tual.
“Mereka makan tanpa membayar makanan yang telah dipesan dan terjadi pemukulan terhadap pemilik jualan,” kata Ohoirat.
Dalam bentrokkan itu pihak Kepolisian Resort (Polres) Kota Tual sudah menangkap tujuh orang dan mereka sudah ditetapkan tersangka. Ohoirat melanjutkan pada Selasa (31/1/2023) malam sekira pukul 10.00 WIT, ada salah satu warga terkena panah. “Akibat ada warga terkena panah ini membuat kelompok lain terprovokasi lalu melakukan penyerangan ke kelompok lain, sehingga tadi pagi Rabu (1/2/2023) itu masih terjadi saling serang,” lanjutnya. Dalam bentrok tersebut sedikitnya 10 warga dan tiga personel polisi mengalami luka – luka.
“Sampai (Rabu,1/2/2023) siang ini situasi sudah kondusif. Aparat yang sudah turun di TKP ada dari darat, laut dan ada juga bantuan dari udara untuk melakukan pengamanan.
“Tapi yang jelasnya saat ini situasinya sudah kondusif,” timpalnya. Polda Maluku, tegas Ohoirat, mengimbau masyarakat untuk menahan diri, tidak terprovokasi dan kasus ini tidak membesar dan persoalan diberikan kepada aparat, jangan terprovokasi dibawa-bawa kelompok Desa, kelompok suku dan agama.
Sementara berlansung sekarang rapat antara Kapolres Tual, Dandim Tual, tokoh agama, tokoh masyarakat, termasuk Pemerintah Kota Tual untuk mencari solusi. “Para tokoh – tokoh sudah melakukan imbauan kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dan terpancing, sehingga masalah ini tidak membesar,” pungkas Ohoirat. (RM-04)
Discussion about this post