Referensimaluku.id.Ambon-Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Jodis Rumasoal SH meminta Pemerintah Kabupaten SBB dalam hal ini Karteker SBB Brigadir Jenderal TNI Andi Chandra Asaduddin lebih fokus dan cenderung menyelesaikan persoalan infrastruktur atau Sarana, Prasarana, Jalan dan Jembatan yang menghubungi daerah pegunungan Kecamatan Taniwel Gunung terutama soal Status Jalan Riring, Rumahsoal, Neniari Gunung, Buria, Taniwel, Buria, Lohia Sapalewa, Taniwel, Laturake dan Status Jalan Lingkar (Rumama) Dusun Kawatu, Rumberu, Rumberu dan Manusa Kecamatan Inamosol serta Pembangunan lainnya di wilayah itu.
“Poros utama pembangunan Kabupaten SBB untuk dapat mengatasi berbagai persoalan berupa pendidikan, kesehatan, ekonomi dan berbagai persoalan lainnya yang paling mendasar adalah bagi masyarakat Kabupaten SBB yang ada di pedalaman Pulau Seram maupun di daerah kepulauan yang sangat terisolasi atau tertinggal,” ungkap Rumahsoal kepada Referensimalukuid via WhatsApp, Rabu (23/6/2022) malam.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten SBB yang membidangi Pembangunan dan infrastruktur yang berhubungan langsung dengan dinas teknis berupa Dinas PUPR, Pendidikan, Kesehatan dan sebagainya ini mengharapkan Penjabat Bupati SBB lebih peka dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat akan infrastruktur jalan dan jembatan khususnya bagi masyarakat di wilayah pergunungan Taniwel dan sekitarnya.
Politisi Muda Kabupaten SBB ini memaparkan pagu anggaran di alokasikan melalui APBD tahun 2021 – 2022 baik dari dana alokasi khusus (DAK) dan dana alokasi umum (DAU) yang jumlahnya lebih kurang Rp 16. 788. 6221. 200, yang dapat diuraikan dalam berbagai program berupa pembangunan Infrastruktur Jalan antarDesa di mana untuk Status Jalan Neniari Gunung – Rumahsoal dan Riring kurang lebih (8 KM) sebesar Rp 12. 015. 973.000,- , peningkatan Status Jalan Buria – Taniwel panjang kurang lebih (1, 500 KM) pagu anggaran Rp 1. 365.000.00,-, peningkatan Status Jalan Dusun Kawatu, Rumberu & Rambatu kurang lebih (10 Km) pagu Rp 4. 635. 824. 200,- Pembangunan gedung Baru Polindes Neniari Gunung Rp 324.000.00,- serta beberapa programnya.
Anggota DPRD Kabupaten SBB perwakilan Daerah pegunungan ini merasa prihatin dan empati terhadap berbagai dinamika pembangunan dan persoalan yang terjadi di daerah pegunungan SBB. Dia mendesak Pemkab SBB dalam hal ini penjabat bupati SBB agar dapat memprioritaskan beberapa program di atas karena selama ratusan tahun masyarakat pegunungan tidak merasa pembangunan atau masyarakat di wilayah pergunungan SBB masih hidup dalam keterolisasian, kemiskinan, buta huruf, putus sekolah, tingkat kematian sangat tinggi dan berbagai persoalan pembangunan lainnya yang belum dapat mengobati kerinduan masyarakat pergunungan SBB.
Rumasoal mengingatkan dalam beberapa bulan ke depan sudah masa tahun anggaran baru, sehingga kalau tidak ada aksi di lapangan sudah pasti anggaran – anggaran tersebut dapat dikembalikan ke pusat dan yang merasa rugi tentu masyarakat Kabupaten SBB.
“Oleh sebab itu dalam penjelasan terkait status Jalan Neniari gunung – Rumahsoal dan Riring KecamatanTaniwel gunung Kabupaten SBB yang terkendala dengan kawasan Hutang Lindung yang di bawah 5 Km merupakan kewenangan Gubernur Maluku dan persoalan tersebut saya sudah konsultasikan dengan Dinas Kehutanan Provinsi Maluku. Beberapa hari yang lalu saya juga sudah ketemu dan membicarakan persoalan kawasan tersebut kepada Bapak Gubernur Maluku Bpk Murad Ismail di kediaman beliau di Jakarta pusat dan izin terhadap kawasan tersebut dalam beberapa hari ke depan dapat dikeluarkan dan status Jalan Neniari Gunung – Rumahsoal dan Riring di Kecamatan Taniwel gunung dapat dibuka aksesnya,” pungkas Rumahsoal. (RM-04)
Discussion about this post