Referensimaluku.id.Ambon-
Jasad wanita misterius tanpa identitas yang ditemukan tewas mengenaskan di gorong-gorong bundaran Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, pada Rabu (9/3/2022), akhirnya teridentifikasi bernama Mesya Agustina Latuny (MAL). Polisi kini menyelidiki dalang di balik kasus dugaan rudapaksa hinggga pembunuhan yang menimpa pelajar di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Masohi itu. Aparat Kepolisian Resort (Polres) Maluku Tengah kini tengah melakukan penyelidikan guna mencari tahu dan mengungkap siapa dalang insiden dugaan pemerkosaan dan pembunuhan itu.
“Karena Polisi sudah ketahui identitas korban, jadi selanjutnya kita akan menyelidiki motif dan siapa aktor di balik perbuatan tak terpuji ini,” tegas Kepala Seksi (Kasi) Hubungan Masyarakat (Humas) Polres Maluku Tengah Inspektur Polisi Satu (Iptu) Rido Masihin ketika dikonfirmasi wartawan Referensimaluku.id, Jumat (11/3).
Mantan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pasanea itu mengungkapkan terungkapnya identitas korban setelah ibu korban mendatangi kantor Polres Malteng. Gelang tangan dan gigi adalah petunjuk korban dikenali ibunya.
“Dikenal dari gelang korban. Begitupun barang bukti seperti baju dan lainnya semuanya dikenali ibu korban dan beliau mengakui kalau itu milik anaknya,” ungkap Masihin.
Dia menyebutkan hingga saat ini jasad MAL yang diduga korban pemerkosaan dan pembunuhan ini masih berada di RSUD Masohi seraya menunggu persetujuan keluarga korban untuk dilakukan otopsi.
“Kalau dilihat dari kondisi korban, meninggalnya tak wajar. Kakinya diikat. Juga digantungi pemberat pada ikatan tersebut. Namun, saat ini masih dilakukan penyelidikan. Teman-teman dekatnya akan dimintai keterangan nantinya. Untuk jenazah korban masih di Rumah Sakit, kita masih menunggu koordinasi dengan keluarganya apakah akan dilakukan otopsi ataukah tidak,”ujar Masihin.
MAL ditemukan tewas mengenaskan. Selain setengah telanjang karena tanpa celana dan hanya memakai baju kaos warna biru yang terangkat, wajahnya pun nyaris tak dikenal lantaran sudah hitam. Kaki sebelah kiri korban juga terikat dengan seutas tali. Diduga korban diperkosa sebelum dibunuh.
Jasad perempuan 16 tahun itu pertama kali dilihat Ali Yusri Renleew (20), dan Hardi Luanmase (24), dua pemuda RT 10, Kelurahan Letwaru, pada Selasa (8/3) sekira pukul 18.00 WIT. Namun, karena takut, mereka baru melapor ke pihak Kepolisian dan jasad korban baru berhasil dievakuasi pada Rabu (9/3).(RM-05)
Discussion about this post