Referensimaluku.Id.Ambon-Sampai hari ketiga (Senin, 9/8/2021) kemarin, Operasi Gabungan Tim belum menemukan Herson Launga, nelayan yang hilang di Perairan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku pada akhir pekan lalu. Memasuki hari keempat pada Selasa (10/8) pagi, operasi Tim SAR Gabungan Launga.
Berdasarkan data yang diperoleh referensimaluku, pagi ini, pada Pukul 08.05 WIT, Tim SAR Gabungan dengan kode SRU 1 menggunakan RIB 07 melanjutkan pencarian dengan jarak -+ 70 NM dan Heading 271,65° arah Barat dari Lokasi Kejadian Kecelakaan.
Sementara SRU 2 menggunakan longboat pukul 08.10 WIT melakukan penyisiran dengan jarak -+ 24 NM dan Heading 272° arah Barat dari LKK. Penyisiran berfokus pada titik koordinat 4°44’20” S – 128°22’55” E dan 4°21’37” S – 128°22’55” E.
“Kami Berharap di hari keempat Ops SAR ini korban bisa segera di temukan dan dievakuasi. Untuk seluruh Tim yg bertugas di lapangan agar tetap berhati-hati dalam pelaksanaan Ops SAR hari ini dalam memperhatikan kondisi cuaca dan tinggi gelombang, mengingat akhir-akhir ini kita memasuki musim hujan dan gelombang tinggi,” tandas Kepala Basarnas Ambon Mustari.Diketahui sebelumnya, Longboat/body bobo yang nahas tersebut bermuatan 28 orang berangkat dari Pulau Banda pada 6 Agustus 2021 sekira pukul 17.00 WIT atau jam 5 sore hendak menuju Fishing Ground di perairan Pulau Banda Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.
Setelah selesai melakukan aktifitas memancing, di tengah perjalanan pulang longboat tersebut dihantam gelombang tinggi pada pukul 03.00 WIT pada 7 Agustus 2021 yang mengakibatkan longboat itu tenggelam. Dalam musibah ini setidaknya 26 org dilaporkan selamat, 1 orang atas nama La Wole La Hangu meninggal dunia dan satu orang atas nama Herson Launga dinyatakan hilang.
Selama tim SAR Gabungan melakukan pencairan korban cuaca diselimuti hujan ringan dengan angin Timur menuju Tenggara berkecepatan 2 hingga 15 knots, dan Tinggi gelombang berkisar antara 1,25 hingga 2,5 Meter. Unsur SAR yang terlibat, terdiri dari Basarnas (Pos SAR Banda), Polsek Banda, Koramil Banda, Polairud Banda, dan Masyarakat sekitar. Alat utama pencairan adalah kapalRIB 07 Pos SAR Banda,Kapal Patroli PSDKP Napoleon 105 danLongboat masyarakat setempat. (RM-03)
Discussion about this post