REFMALID,-TUAL- Direksi PT. Pelayaran Nasional Indonesia atau PT. Pelni Persero dalam hal ini Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT. Pelni Anik Hidayati didampingi Asisten Deputi Pengembangan BUMN Bidang Infrastruktur dan Logistik Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Yuli Sri Wilanti tiba di pelabuhan Tual menggunakan KM. Labobar, Selasa (22/4/2025).
Kehadiran Direktur Keuangan dan Asisten Deputi ini dalam rangka kunjungan kerja untuk memonitoring pelayanan PT. Pelni Cabang Tual serta berdialog dengan Pemerintah Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra).
Pantauan media ini, penyambutan oleh Pemerintah Daerah setempat di awali dengan pengalungan syal oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Tual Dullah Atnangar kepada Direktur Keuangan PT. Pelni, diikuti oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Usman Borut kepada Asisten Deputi Kemenko Perekonomian, serta Kepala Dinas Perhubungan Kota Tual Jamaludin Rahareng kepada Kapten KM. Labobar Muhary Widiono bertempat di ruang rapat KM. Labobar.
Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala PT. Pelni Cabang Tual Teguh Hari Setiadi, Plh. Kepala UPP Kelas II Tual Jonas Lermatan, Kepala TKBM Pelabuhan Tual Jimal Kabalmay, Sekretaris Dishub Kota Tual Omar Matdoan masing-masing bersama jajarannya.
Dullah Atnangar saat menyampaikan sambutannya mewakili Walikota Tual mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada pihak PT. Pelni dan Kemenko Perekonomian yang sudah berkunjung ke Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Atas nama Pemerintah Daerah kami mengucapkan terima kasih, semoga dengan kunjungan ini PT. Pelni lebih meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara,” ucap Atnangar.
Dikesempatan yang sama, Anik Hidayati dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan sebuah kehormatan karena disambut dengan luar biasa.
Anik mengatakan, dirinya datang ke Kota Tual ini bersama dengan Menko Perekonomian untuk melihat bagaimana peran PT. Pelni dan pengaruhnya terhadap Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara.
Ia menjelaskan, sebagai negara kepulauan tentu kapal menjadi sebuah keniscayaan sebagai moda transportasi yang harus disediakan oleh negara, salah satu peran itulah yang dijalankan oleh Pelni selama ini.
Ia akui, dengan keterbatasan armada kapal, PT. Pelni hanya memiliki 26 kapal yang saat ini beroperasi, mengingat satu kapal pada bulan Juli tahun lalu mengalami musibah kebakaran di Makassar sehingga ada beberapa rute yang harus di rubah.
“Nah, khusus untuk Kota Tual dan Kabupaten Malra ini, kami ada 4 kapal yang singgah di pelabuhan Tual, menurut kami itu cukup banyak. Dimana dari total setahun hampir 60.000 penumpang yang di angkut dari Tual ini ke wilayah lain dan demikian juga yang datang ke Tual, Ini juga cukup besar tidak hanya penumpang tetapi juga barang, sehingga tahun ini ada satu rute tol laut yang akan beroperasi dari Tual langsung ke Surabaya,” terang Anik.
Namun ada tantangannya sebut Anik, tantangannya yaitu, jika sudah ada tol laut kontainer yang dari Tual ke Surabaya tidak boleh kosong. Tual dan Malra akan menjadi luar biasa apabila bisa mengoptimalkan semua sumber dayanya terutama hasil perikanan yang memang luar biasa disini untuk dibawa keluar.
“Sehingga dengan adanya penambahan tol laut ini kami berharap nanti bisa meningkatkan kemampuan ekonomi bagi masyarakat,” harapnya.
Selain itu lanjut Anik, tim Kementerian Perekonomian akan banyak menggali informasi dan apa saja yang akan dibutuhkan oleh Pemerintah Kota Tual dan Pemkab Malra.
“Kenapa Kemenko Perekonomian gandeng PT. Pelni, karena Pelni lah satu-satunya perusahaan pelayaran di Indonesia yang memang menjembatani antar pulau satu dengan yang pulau lainnya,” tutup.
Acara ini di akhiri dengan mengunjungi anjungan kemudi KM. Labobar dilanjutkan dengan melihat aktivitas bongkar muat di pelabuhan Tual serta pelayanan loket tiket penumpang. (RM-07)
Discussion about this post