REFMALID,-LANGGUR-Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara melalui Dinas Kesehatan melaksanakan dua kegiatan penting sekaligus yakni Launching Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Integrasi Layanan Primer (ILP) bertempat di Puskesmas Kolser, Kecamatan Kei Kecil, Kamis (20/3/2025).
Di awal sambutannya, Bupati Maluku Tenggara, Drs. Hi. Muhammad Thaher Hanubun mengapresiasi jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) yang selalu hadir lengkap dalam setiap agenda Pemerintah Daerah.
“Saya ucapkan terima kasih karena hari ini hadir secara lengkap, bagi saya Pemerintah Daerah tanpa Forkompinda akan pincang,” tandas Hanubun.
Hanubun menjelaskan, Cek Kesehatan Gratis adalah program hasil terbaik cepat yang ditetapkan oleh Presiden dan Wakil Presiden RI, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, yang terangkum dalam misi, yang sering dikenal dengan sebutan Program Asta Cita.
Selain Cek Kesehatan Gratis, program lain yang segera akan dilaksanakan adalah Makan Siang Bergizi Gratis, upaya penurunan kasus TBC 50 persen dalam 5 tahun, serta pembangunan Rumah Sakit lengkap berkualitas di Kabupaten.
“Misi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden ini tentunya akan diselaraskan dengan Visi dan Misi dan program prioritas kami selaku Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2025-2030,” imbuh Hanubun.
Ia katakan, Cek Kesehatan Gratis yang dilaksanakan saat ini dirancang oleh pemerintah, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Program ini memanfaatkan momentum ulang tahun sebagai pengingat bagi individu untuk melakukan deteksi dini terhadap berbagai kondisi kesehatan yang berpotensi berkembang menjadi penyakit serius.
“Melalui kegiatan di hari ini, saya minta kepada seluruh Camat, Kepala Ohoi, tokoh masyarakat, tokoh agama, seluruh Kepala Puskesmas, untuk melibatkan masyarakat yang berulang tahun, untuk mengambil bagian guna mengecek kesehatannya. Semuanya dilakukan secara gratis atau tidak dipungut biaya apapun,” ungkapnya.
Selain itu, pelaksanaan launching implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP) tujuannya adalah transformasi sistem kesehatan yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi.
Penguatan Pelayanan Kesehatan primer secara nasional penting dilakukan karena fakta yang ada menunjukan capaian SPM bidang kesehatan Tahun 2021 masih jauh dari target yang ditetapkan. Selain itu, beban kesehatan masih tinggi serta sebagian besar kasus kematian yang terjadi di Indonesia termasuk di Maluku Tenggara merupakan kasus yang dapat dicegah.
Di Indonesia dan secara khusus di Maluku Tenggara, pola penyakit masyarakat saat ini terus mengalami pergeseran, bilamana 5-10 tahun yang lalu, kasus tertinggi adalah penyakit menular, namun saat ini justru penyakit tertinggi adalah jenis penyakit tidak menular diantaranya (hipertensi, diabetes melitus, jantung dan sebagainya) yang disebabkan perubahan pola hidup masyarakat kita yang kurang melakukan aktifitas fisik (Olahraga), makan makanan bergizi serta menerapkan pola perilaku hidup bersih dan sehat.
ILP ini juga mengubah cara kerja Puskesmas, dimana tidak lagi berbasis program, namun dilakukan dengan mengkoordinasikan pelayanan kesehatan primer dalam bentuk klaster-klaster.
Kalau dulu kita mengenal Posyandu Balita, Posyandu Remaja, Posyandu Lansia dan sebagainya, saat ini semuanya sudah terintegrasi menjadi Posyandu ILP.
“Saya yakin dan percaya, seluruh kesiapan pelaksanaan, kebutuhan SDM, alat kesehatan dan kebutuhan lainnya sudah disiapkan oleh Puskesmas dan jajarannya. Saya minta agar hal ini dilaksanakan dan dievaluasi dengan baik sehingga bermanfaat serta memberikan daya ungkit yang besar bagi kualitas kesehatan masyarakat Maluku Tenggara,” tukasnya.
Launching di akhiri dengan penyerahan bingkisan dari masing-masing Forkopimda kepada para pasien yang berulang tahun tepat pada kegiatan launching tersebut serta peninjauan pelayanan Puskesmas Kolser. (RM-07)
Discussion about this post