REFMALID,-Ambon – Walikota Ambon Bodewin Wattimena memberikan kuliah umum kepada mahasiswa baru Universitas Terbuka (UT) Ambon. Dihadapan ratusan mahasiswa baru, Wattimena, paparkan gambaran umum tentang Kota Ambon.
Menurut Wattimena paling tidak warga Kota Ambon bisa tauh tentang Kota ini, ujar Wattimena dalam keterangannya di Hotel Marina, Sabtu (8/3/2025).
Kota Ambon memiliki luas wilayah 377 km² dan luas
Daratan 359,45 sisanya lautan. kemudian Kota ini memiliki
5 kecamatan, 20 Kelurahan, 8 desa, dan 22 negeri. Dengan Jumlah penduduk tahun 2024 357.289 jiwa.
Wattimena mengatakan orang yang tinggal di Kota Ambon ini lebih banyak dari jumlah penduduk yang tertera di angka BPS. Karena sebagian yang mendiami Kota ini belum mau untuk menjadi warga kota Ambon, dan memiliki identitas sebagai warga Kota yang tidak punya KK dan KTP sebagai warga Kota Ambon, terangnya.
Angka pengangguran di Kota Ambon berjumlah 21.258 jiwa. 21 ribu masih nganggur belum memiliki pekerjaan, dan tingkat pengangguran terbukanya 11,44%. Kenapa tinggi seperti ini, karena di Kota ini tidak memiliki sumber daya alam yang banyak, ungkap Wattimena.
“Kota ini tidak ada pabrik besar, pertambangan tidak seperti di Maluku Utara dan lainnya. Kalau itu ada maka bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang banyak, karena keterbatasan SDM dan pengelolaannya, maka kita bertumpuk pada sektor jasa dan perdagangan untuk menyerab tenaga kerja”, ujarnya.
Pertumbuhan ekonomi kota Ambon cukup baik yaitu ada di 5,96%. Dan ini di atas pertumbuhan ekonomi di Provinsi Maluku dan juga diatas pertumbuhan nasional, sebut Wattimena.
Inflasi di Kota Ambon ini per Desember 2024 1,92% dan Februari 2025 0,58% dibawah standar nasional inflasi yang ditetapkan yaitu 3,5%.
Indeks pembangunan manusia yang menggambarkan manusia bagaimana kondisi sumber daya manusia kota Ambon yaitu pendidikan, kesehatan di angka 83,37%. Dan ini termasuk tertinggi rata – rata nasional.
Kota Ambon lebih tinggi dari provinsi yang masih di angka 70% lebih. Kota Ambon sudah 83% dari 11 kabupaten Kota di Maluku dan masuk dalam IPM tertinggi di nasional.
Penduduk miskin Kota Ambon tahun 2024
25.810 jiwa. Jadi hampir pararer dengan jumlah pengangguran. Dari angka ini dapat dipastikan bahwa rata – rata penduduk miskin Kota Ambon ini mereka belum bekerja, dan belum memiliki pendapatan.
Dari kemiskinan mereka belum mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik, tetapi satu hal yang perlu diingat bahwa jurang kemiskinan di Kota Ambon ini tidak terlalu jauh.
Karena di kota Ambon dua tahun terakhir kita tidak punya penduduk miskin ekstrim. Jadi kalau kita di garis kemiskinan menurut besic kita hanya di bawah garis kemiskinan tidak jauh. Upaya yang kita lakukan secara baik untuk menurunkan angka kemiskinan. Jadi presentasinya 5,13% tidak terlalu besar, karena jumlah penduduk Kota Ambon lebih besar di angka 25.810%.
Oleh karena itu, di Kepemimpinan saya dan ibu Ely Toisutta kita punya 17 program perioritas yang kita menyusun dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat kota Ambon ini. Kita menyusun 17 program perioritas ini dengan tujuan menjawab kebutuhan masyarakat hari ini”.
Seperti air besih kepada masyarakat itu belum semua terakses. Oleh karena itu kita berkomitmen paling tidak dalam lima tahun kepemimpan kami bisa mengurangi jumlah masyarakat yang belum terakses air bersih. (RM-04)
Discussion about this post