REFMALID,-Ambon – Oknum anggota DPRD Kota Ambon berinisial RL terseret dalam kasus dugaan pelecehan verbal di media sosial. Seorang wanita berinisial VV mengaku mendapat pesan “kurang ajar” alias tidak senonoh melalui Facebook Messenger dari akun yang menggunakan foto RL. Alhasil, merasa dilecehkan verbal, korban pun berencana melaporkan kasus ini ke Polresta Ambon dan Pulau-Pulau Lease.
Sebagaimana dikutip media siber ini dari Berita Kota Ambon, Rabu (5/3), korban sudah mengajukan laporan ke media dan menyertakan tangkapan layar percakapan yang diduga berisi pelecehan tersebut. VV mengungkapkan bahwa setelah ia mengancam akan melaporkan tindakan itu, akun yang bersangkutan langsung memblokirnya dan menghapus foto profilnya.
“Saya ingin melaporkan oknum anggota DPRD Kota Ambon yang melakukan pelecehan di Facebook. Begitu saya bilang akan melaporkannya, dia langsung memblokir saya dan menghapus foto profilnya,” ancam VV dalam pesan singkatnya kepada media siber ini.
VV memastikan bahwa kejadian ini masih sangat baru dan kini dia tengah mengumpulkan bukti-bukti untuk segera melaporkan RL ke kepolisian.
“Kasus ini masih dalam proses. Saya sendiri yang akan datang ke Ambon untuk melaporkannya,” tegasnya.
Saat dikonfirmasi, RL membantah semua tuduhan. Ia berkelit tak memiliki akun Facebook dan menyebut dugaan pelecehan itu sebagai bentuk fitnah yang menyeret namanya.
“Saya tidak pernah menggunakan Facebook. Saya hanya memakai WhatsApp dan menonton YouTube. Saya juga tidak mengenal korban. Bisa jadi ini akun palsu yang memakai foto saya,” kelit RL.
Namun, pernyataan RL menimbulkan tanda tanya besar. Jika benar ia tidak memiliki akun Facebook, bagaimana mungkin foto dirinya bisa digunakan oleh akun lain? Apakah ada pihak yang ingin mencemarkan nama baiknya, atau justru ini bentuk pembelaan diri dari tuduhan yang menyeretnya?
RL sendiri mengapresiasi media siber yang sudah mengonfirmasi isu ini dengan dirinya sebelum berita ini menyebar lebih luas.
“Terima kasih sudah memberi tahu saya. Jika benar ada akun yang memakai foto saya, itu berarti ada pihak yang ingin menjatuhkan saya,” kilah RL lagi.
Kasus ini kini menjadi perhatian publik. Apakah benar RL adalah pelaku, atau ada dalang di balik akun yang mencatut identitasnya? Jawabannya kini bergantung pada langkah yang akan diambil oleh korban dan pihak kepolisian dalam mengusut kasus ini. (Tim RM)
Discussion about this post