REFMALID (MALRA)Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) terus mempersiapkan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk melalui penataan dan revitalisasi pelayanan kesehatan primer khususnya di Puskesmas melalui implementasi program Integrasi Layanan Primer (ILP).
Program implementasi ILP akan turut menyasar Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Posyandu agar kualitas pelayanan kesehatan primer semakin baik.
“Adapun implementasi program ILP ini sesuai target Kementerian Kesehatan yang ditargetkan mencakup 10.000 Puskesmas dan 300.000 Posyandu di seluruh Indonesia,” tandas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara, Muhsin Rahayaan melalui pesan WhatsApp, Minggu (1/12/2024).
Dikatakan, Puskesmas berperan menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, atau paliatif, dengan mengutamakan promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
“Hal tersebut bertujuan mewujudkan wilayah kerja yang sehat dengan masyarakat yang berperilaku hidup sehat, mudah mengakses pelayanan kesehatan bermutu, hidup dalam lingkungan sehat dan memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat,” kata Rahayaan.
Selain itu, sesuai Permenkes Nomor 4 tahun 2019 tentang standar teknis pemenuhan mutu pelayanan dasar pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan memuat 12 jenis layanan dan mutu SPM kesehatan di Kabupaten/Kota.
“12 jenis SPM mencakup pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatan bayi baru lahir, pelayanan kesehatan balita, pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar, pelayanan kesehatan pada usia produktif, pelayanan kesehatan pada usia lanjut, pelayanan kesehatan penderita hipertensi, pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus, pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat, pelayanan kesehatan orang terduga tuberculosis, dan pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV,” paparnya.
Untuk mengimplementasikan itu, tambah Rahayaan, pihaknya melakukan kunjungan lapangan untuk melihat kekurangan-kekurangan di Puskesmas. Baik kondisi bangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) bahkan kondisi rumah dinas Tenaga Kesehatan (Nakes) serta tenaga medis (Named) yang rusak.
“Untuk kesiapan implementasi integrasi layanan primer (ILP) dan implementasi 12 indikator SPM bidang kesehatan. Kami telah melakukan kunjungan di Puskesmas Elat, Puskesmas Matahollat, dan Puskesmas Watsin yang ada di Kei Besar sejak tanggal 29 sampai 30 November 2024,” pungkasnya. (RM-07)
Discussion about this post