REFMAL.ID,Ambon – Di antara tujuh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Kelompok Cipayung, hanya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ambon yang berani menyuarakan penolakkan pemberian nama Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia Republik Indonesia pada Sport Centre Universitas Pattimura.
Sekalipun begitu, demo mulia dan menjaga marwah orang Maluku di bidang olahraga yang viral di media sosial belakangan ini dianggap Wakil Rektor IV Unpatti Ruslan HS Tawari bak berita murahan. “Berita murahan. Tak perlu ditanggapi,” sahut Tawari enteng ketika ingin dikonfirmasi referensimaluku.id via whatsapp, Senin (7/10/2024) siang sekira pukul 14.06 WIT .
Sebelumnya Tawari berdalih pemilihan nama Bahlil Lahadalia di Sport Centre Unpatti karena menteri ESDM era Presiden Joko Widodo ini adalah tokoh muda Indonesia Timur yang sukses di panggung politik nasional sehingga menjadi inspirasi bagi masyarakat di Timur Indonesia terkhususnya di Maluku.
“Dengan alasan bahwa Menteri ESDM adalah tokoh muda dari Indonesia Timur yang muncul dari daerah dan muncul di Panggung Nasional serta menjadi inspirasi bagi kita semua di kawasan Timur Indonesia terkhususnya Provinsi Maluku,” dalih Tawari dikutip dari Ambon Ekspres (Ameks) online, Selasa (8/10).
Pernyataan Tawari yang juga Warek Unpatti Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi lalu ditanggapi sinis pemerhati olahraga Maluku Herman Siamiloy. “Pernyataan (Ruslan HS Tawari) itu ‘sabarang dapa’ (sembarangan dan tidak relevan dengan olahraga). Ini pernyataan “cari muka” ke Pemerintah Pusat,” sanggah Siamiloy kepada referensimaluku.id di Ambon, Senin (7/10).
Selain itu, sambung Siamiloy, pemberian nama Bahlil Lahadalia di Sport Centre Unpatti merupakan pelecehan terhadap para olahragawan Maluku yang banyak berprestasi di level nasional dan internasional. “Jangan sampai diduga punya kepentingan pribadi dan politik lalu kasih nama orang yang tidak punya kontribusi bagi olahraga Maluku.
Ini kan lucu. Urusan politik kok dicampuradukkan dengan atmosfer keolahragaan. Ini pelecehan terhadap orang Maluku yang berjasa bagi bangsa dan negara di bidang olahraga,” sindir mantan Kepala Tata Usaha Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah XII Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat itu. (RM-03/RM-04/RM-02)
Discussion about this post