REFMAL.ID,Ambon – Di pemilihan umum legislatif (pileg) anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) daerah pemilihan (dapil) Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail meloloskan diri dengan “badan-badan” ke Senayan, Jakarta. Isteri petahana Gubernur Maluku Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi (Purnawirawan) sukses mendulang 163.315 suara dari akumulasi suara Partai Amanat Nasional (PAN) yang mengusungnya sebesar 178.770 suara atau sekira 90 persen total suara PAN di pemilu serentak nasional 14 Februari 2024 disumbangkan Widya Pratiwi. Luar biasa! Widya adalah perebut kursi DPR RI dapil Maluku tertinggi dan pertama.
Sedangkan Hendrik Lewerissa (HL) berada di peringkat keempat atau terakhir untuk kursi DPR RI dapil Maluku ke senayan, Jakarta, padahal HL adalah petahana (incumbent) di DPR RI dapil Maluku.
Di pemilu serentak 2024, HL hanya mampu mengemas 99.991 suara atau sekitar 70 persen dari akumulasi suara Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sebanyak 136.989 suara. Bagaimana dengan Ramly Umasugy (RU). Untuk kursi DPR RI dapil Maluku, penguasa Kabupaten Buru dua periode ini, hanya mampu meraih 40 persen dari akumulasi Partai Golongan Karya (Golkar) sebanyak 87.508 suara.
Menariknya, untuk pemilihan kepala daerah (pilkada) Maluku 27 November 2024, HL dikabarkan bakal berduet dengan RU untuk menghadapi petahana, Gubernur Maluku 2019-2024, Murad Ismail (MI). MI yang sudah mengantongi rekomendasi PAN, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah final menggandeng Michael Wattimena (MW).
Sekadar tahu pada Pileg 2024, MW ditaklukkan HL di sejumlah kawasan sekalipun baliho MW terpampang tinggi di jalanan dan rumah-rumah warga di seantero Maluku. MW yang pernah duduk di DPR RI dari dapil Papua-Papua Barat merupakan “rival politik abadi” HL sekalipun sama-sama berdarah Itawaka,Saparua, Maluku Tengah, Maluku.
Sebagian orang menilai HL terusik dan mungkin saja “cemburu” MW digandeng MI. Tapi, di bagian lain, sebagian orang mengatakan HL tidak ingin MI merebut kursi Partai Gerindra di pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku periodesasi 2024-2029.
Jika HL jadi diusung Partai Gerindra dan RU meraih rekomendasi Partai Golkar, maka Pasangan HL-RU total mengantongi sembilan suara parlemen, sedangkan duet MI-MW mengantongi 11 suara di parlemen. Akan tetapi, raihan kursi parlemen “in casu” tiket partai politik tidak menjadi garansi (jaminan) politik utama bahwa satu pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah menang mutlak di pilkada 27 November 2024.
Ringkasnya, HL-RU bukan lawan tanding sesungguhnya (“lawan kacang tumbuh” dalam istilah orang Ambon) dari MI-MW. Sejumlah alasan-alasan mengapa HL-RU adalah rival “kacang tumbuh” bagi MI-MW, yakni: Pertama, MI adalah petahana yang pernah mengalahkan petahana Gubernur Maluku Said Assagaff di pilkada Maluku 2018.
Kedua, sebagai petahana, MI tentu telah “menguasai” sebagian besar barisan birokrasi di Maluku hal mana dibuktikan dengan pelantikkan Sadali Ie sebagai Penjabat (karteker) Gubernur Maluku atas kekuatan dan kedekatan MI dengan Menteri Dalam Negeri Jenderal Polisi Tito Karnavian. Selain itu, MI telah mengutus “bidak-bidak catur politik” di Kabupaten Seram Bagian Barat di pundak Ahmad Jais Ely, Afandy Hasanussi di Kota Tual, Jasmono di Kabupaten Maluku Tenggara, Syarif Hidayat di Kabupaten Buru dan Benjamin Thomas Noach di Kabupaten Maluku Barat Daya dan kabupaten-kabupaten lain di Maluku.
Ketiga, sebagai petahana, MI punya kekuatan finansial yang kuat dibanding HL dan RU. Keempat, sebagai petahana, MI masih punya “romantisme masa lalu” dengan para punggawa di infrastruktur politik dan para penyelenggara pemilu di daerah ini.
Akan selalu berkumandang lagu lawas milik Frangky Siahailatua,”Kemesraan ini jangan cepat berlalu,” dan kelima, Isteri MI, Widya Pratiwi adalah Ketua Tim Penggerak (TP) Program Pemberdayaan Keluarga (PKK) Maluku dan Ketua “Gerakan Potong Pele” Stunting yang memiliki pengurus dan simpatisan di 11 kota/kabupaten di Maluku.
Pembuktian sahih elektabilitas (tingkat keterpilihan) Widya Pratiwi adalah ketika dia unggul suara atas HL dan RU di pemilu DPR RI dapil Maluku pada 14 Februari 2024 persis di hari kasih sayang. Sejatinya, menghadapi Widya Pratiwi, isteri MI saja, HL dan RU kalah telak, apalagi melawan MI sang “matahari Maluku”.
Alhasil, HL-RU yang oleh sebagian masyarakat dinilai sedikit “kawaja” (pelit, kikir), kurang merakyat dan berlaku eksklusif bakal rontok dengan ranting-ranting di pilkada Maluku 2024. MI ditengarai hanya khawatir berhadap-hadapan atau “head to head” dengan pasangan Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Jefry Apoly Rahawarin (JAR) dengan pasangannya Abdulah Vanath, Hamzah Sangaji atau Abua Tuasikal.
Makanya MI tidak gegabah merebut banyak tiket parpol agar menghindari skenario lawan menyajikan panggung “head to head” versus JAR di pilkada Maluku 2024. Benarkah? Ikuti saja konstelasi politik jelang pilkada Maluku kali ini. (Tim RM)
Discussion about this post