REFMAL.ID,-TUAL-Mantan Jurnalis Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara, Nizar Sether menyoroti pernyataan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Tual, Abdullah Tuseik yang dimuat sejumlah media online dengan judul “PWI Minta Polisi Klarifikasi Isu Dukungan Pilwalkot”.
“Saya selaku mantan Jurnalis sudah baca isi pernyataan Ketua PWI Kota Tual dengan seksama dari paragraf awal hingga akhir. Saya melihat ini opini publik yang dibuat PWI, ” sorotnya.
Menurut Mantan Ketua Aliansi Jurnalis Maluku Tenggara (AJIMAT) itu bahwa, isi pemberitaan tersebut tak berbasis data, hanya sekedar membangun opini tanpa sumber informasi jelas.
“Ingat, PWI adalah organisasi kewartawanan , bukan Partai Politik (Parpol),” ingatnya.
Sether berharap kepada Polres Kota Tual tidak perlu menanggapi pemberitaan tersebut, apalagi sampai mengklarifikasi.
“Ini opini publik yang dibuat Ketua PWI Kota Tual. Polres Tual tidak usah tanggapi, ” pinta Sether.
Dia menduga jangan sampai pernyataan Ketua PWI Kota Tual berada dibalik oligarki kepentingan politik tertentu.
“PWI adalah lembaga independen wartawan. Harusnya, Ketua PWI Kota Tual urus saja program dan kegiatan peningkatan kualitas SDM profesi kewartawanan dalam bentuk pelatihan jurnalistik dan sebagainya, jangan lagi masuk urus politik, sangat berbahaya,” sesalnya.
Sether menilai, pernyataan yang bersifat opini yang dibuat Ketua PWI Kota Tual tambah memperkeruh suasana Kamtibmas di Kota Tual yang sudah aman, sejuk dan damai.
“Saya minta Bapak Kapolres Tual tidak usah tanggapi, apalagi sampai klarifikasi karena itu opini publik yang dibuat Ketua PWI Kota Tual yang saya diduga berafiliasi dengan kepentingan politik tertentu,” tegas Sether untuk kedua kalinya
Sebelumnya, sesuai pemberitaan yang dimuat sejumlah media online di Maluku, menyebutkan menjelang Pilkada 2024, berbagai isu mulai mencuat untuk memengaruhi dukungan masyarakat dan memanipulasi situasi politik.
Salah satu rumor yang beredar adalah adanya dugaan dukungan institusi Kepolisian terhadap salah satu Bakal Calon Walikota Tual.
Menanggapi isu tersebut, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Tual, Abdullah Tusiek, menyatakan keprihatinannya.
Dalam pesan suara WhatsApp,Jumat (19/7/2024), Tusiek menegaskan kalau isu itu dapat merusak citra Kepolisian.
“Kami yakin isu ini sengaja dimainkan oknum-oknum tertentu untuk merusak reputasi polisi,” ujarnya.
Tusiek menambahkan, Kepolisian seharusnya tidak terlibat dalam politik praktis dan harus menjaga integritasnya.
Dia meminta pihak kepolisian segera memberikan pernyataan resmi kepada publik untuk mengklarifikasi posisi mereka terkait isu tersebut.
“Kami minta klarifikasi karena kami mencintai institusi ini dan ingin melihatnya berdiri tegak bersama institusi lain dalam menjaga stabilitas Kamtibmas di Kota Tual,” pintanya. (Rm-07)
Discussion about this post