REFMAL.ID,- AMBON –Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah di tahun 2024 berjalan seperti biasanya, ada sebagian besar dari warga masyarakat Islam di tanah air, sedang menunggu digelarnya sidang isbat oleh Kementerian Agama RI tentang jatuhnya lebaran Idul Fitri secara resmi. Ada juga yang menunggu keputusan resmi lebaran dari organisasi masyarakat (Ormas) Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhamadiyah. Perbedaan pengumuman resmi lebaran Idul Fitri baik dari Pemerintah dan dari kedua Ormas terbesar tersebut, merupakan sesuatu yang lumrah, tanpa adanya polemik yang krusial.
Perbedaan merupakan rahmat sebagaimana hadis Rasulullah SAW, al ikhtilaafu ummati rahmah yang berarti perbedaan di antara umatku adalah rahmat. Diluar itu yang mengunjangkan kita secara nasional, yakni Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul, yang sudah lebih dulu merayakan lebaran Idul Fitri, pada Jumat, 5 April 2024 lalu. Hal ini menjadi polemik nasional, lantaran salah satu jemaah Masjid Aolia di Yogyakarta viral lantaran mengaku menelpon Allah SWT untuk menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H pada Jumat, 5 April 2024 kemarin.
***
Terlepas dari itu, tidak ada yang berbeda dengan perayaan lebaran Idul Fitri di tahun-tahun sebelumnya, yang selalu semarak. Hal ini turut dirasakan oleh warga masyarakat beragama Islam di seluruh tanah air, tidak terkecuali juga di Provinsi Maluku merayakan lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah di tahun 2024 ini dengan meriah. Kemeriahan ini nampak dari antuasiasnya warga masyarakat yang beragama Islam membanjiri pasar-pasar tradisional hingga modern, untuk berbelanja kebutuhan pokok maupun baju lebaran sebagai persiapan merayakan lebaran.
Hingga kemacetan pada area disekitar pasar pun tak bisa dihindarkan. Begitu pula yang menyedot perhatian kita adalah mudiknya warga masyarakat yang beragama Islam ke negeri/ohoi mereka yang berada pada desa-desa di kawasan Seram, Pulau-Pulau Lease, Buru, Banda, Kepulauan Kei dan Kepulauan Aru. Mayoritas dari mereka menggunakan transportasi umum berupa kapal laut, speed boad, long boad dan bus antar kabupaten/kota. Hanya mereka yang kondisi perekonomiannya yang baik saja, yang menggunakan pesawat udara.
Pemerintah provinsi dan pemerintah 11 kabupaten/kota pun berupaya memberikan kemudahan bagi warga masyarakat, yang hendak mudik. Bahkan pemerintah provinsi dan pemerintah 11 kabupaten/kota juga menyediakan fasilitas kapal laut, speed boad, long boad dan bus antar kabupaten/kota bagi warga masyarakat, yang tidak kebagian tiket untuk melakukan mudik gratis ke negeri/ohoi mereka. Hal ini disamping memenuhi harapan warga masyarakat untuk mudik, sekaligus mengantisipasi gelombang protes dari warga masyarakat akbat gagal mudik.
Pada Minggu, 7 April 2024 kemarin adalah gelombang besar-besaran mudik terakhir bagi warga masyarakat yang merayakan lebarannya di negeri/ohoi mereka. Pasalnya pada hari ini Senin, 8 April 2024 terdapat sebagian kecil warga masyarakat pada negeri/ohoi 11 kabupaten/kota yang lebih dulu merayakan lebaran. Sehingga sebagian dari mereka lebih dulu memilih mudik, agar dapat berkumpul dengan keluarga besar mereka, untuk dapat merayakan lebaran di kampung halaman mereka.
Namun dibalik semarak lebaran tersebut, terdapat catatan penting sebagai masukan bagi stakeholder strategis baik itu dari kalangan pemerintah dan swasta, agar memperbaiki kualitas pelayanan perhubungan laut, yang rata-rata digunakan warga masyarakat untuk mudik. Lihat saja pada H-4 menjelang lebaran Idhul Fitri pada Sabtu 6, April 2024 lalu Pelabuhan Yos Soedarso Ambon membludak, akibat antrian dari para pemudik.
Ini baru di Pelabuhan Yos Soedarso Ambon, belum secara langsung kita melihat membludaknya penumpang di Pelabuhan Hunimua-Liang, Pelabuhan Tulehu, Pelabuhan Wai, Pelabuhan Tahoku-Hila. Solusinya menjelang lebaran Idul Fitri armada perhubungan laut perlu ditambahkan. Begitu pula armada perhubungan darat perlu ditambahkan, sehingga bisa mengantisipasi lonjakan para pemudik yang hendak mudik ke negeri/ohoi mereka, baik itu melalui perhubungan laut dan melalui perhubungan darat, untuk merayakan lebaran Idul Fitri. (RM-08)
Discussion about this post