REFMAL.ID,-AMBON- Betapa warga masyarakat begitu antusias dengan figur Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Maluku kali ini, yang diemban oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku Ir. Sadali Ie, M.Si., IPU. Tak hanya antusias saja, tapi seakan seperti sedang dihelatnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung Provinsi Maluku, dimana warga masyarakat Maluku masing-masing menjagokan figur yang bakal dilantik oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagari) sebagai Pj. Gubernur Provinsi Maluku.
Hal ini nampak di akun facebook (fb), dimana ada warga masyarakat Maluku, yang tanpa malu-malu memposting foto Mayor Jenderal (Mayjen) Dominggus Pakel, S.Sos., M.M.S, yang saat ini sedang mengemban jabatan sebagai Deputi Bidang Operasi Keamanan di Badan Siber Dan Sandi (BSSN), di akun fb mereka. Padahal yang bersangkutan, tidak lagi memiliki kans yang besar ditunjuk oleh Mendagri sebagai Pj. Gubernur Provinsi Maluku, setelah Sekda Provinsi Maluku Sadali Ie yang lebih memiliki kans besar.
Peluang besar Sekda Provinsi Maluku Sadali Ie tersebut, lantaran setelah dilakukan profiling tiga figur calon Pj. Gubernur Provinsi Maluku, yang diusulkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku, dan di tambah dengannya oleh Tim Penilai Akhir (TPA), yang dipimpin langsung oleh Presiden dan kementerian, serta badan nasional strategis terkait, menyisahkan dua nama yang memiliki kans besar. Dua nama itu yakni, Sekda Provinsi Maluku Sadali Ie dan, Deputi Bidang Operasi Keamanan BSSN Mayjen Pakel.
Namun ditengah jalan lima hari menjelang berakhirnya masa jabatan Gubernur Provinsi Maluku, Irjen. Pol. Drs. Murad Ismail, S.H., M.H, dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku, Drs. Barnabas Nathaniel Orno, nama Deputi Bidang Operasi Keamanan BSSN Mayjen Pakel mulai melemah alias tidak memiliki kans yang besar lagi. Pasalnya hasil sidang TPA mengerucut ke nama Sekda Provinsi Maluku Sadali Ie. Padahal sebelumnya beredar ditengah publik, jika Deputi Bidang Operasi Keamanan BSSN Mayjen Pakel berpeluang besar menjadi Pj. Gubernur Provinsi Maluku.
Nuansa pertarungan Pilkada langsung Provinsi Maluku tahun 2024 sudah mengemuka, sejak pengusulan Pj Gubernur Provinsi Maluku. Kabar yang berkembang di tengah publik Maluku, kalau Deputi Bidang Operasi Keamanan BSSN Mayjen Pakel adalah calon Pj. Gubernur Provinsi Maluku, yang disupport mantan Panglima Daerah Komando Daerah Militer (Pangdam) XVI/Pattimura, Letnan Jenderal Jeffry Apoly Rahawarin. Namun kans besar perwira tinggi (Pati) asal Nusa Laut, Maluku Tengah tersebut terhenti lantaran loby tingkat tinggi dari mantan Komandan Korps Brigade Mobile (Dan Kakor Brimob) Pol. Drs. Murad Ismail, S.H langsung ke Mendagri, dimana pada akhirnya Mayjen Pakel terpental.
Rupanya kedua bakal calon Gubernur Provinsi Maluku tersebut, berebut dukungan rill dari Pj. Gubernur Provinsi Maluku, agar mengamankan semua lini/kekuatan sosial politik secara all out, untuk kepentingan pemenangan mereka dalam Pilkada langsung Provinsi Maluku di tahun 2024 ini. Sehingga kedua figur bakal calon Gubernur Provinsi Maluku tersebut, diduga turut cawe-cawe dalam pengusulan nama calon Pj. Gubernur Provinsi Maluku, pada level elite-elite pemerintahan di Jakarta. Benar atau tidaknya, tentu semua hanya menjadi opini publik warga masyarakat Maluku, yang sifatnya subyektif dari mulut ke mulut.
Sementara itu, empat hari menjelang berakhirnya masa jabatan Gubernur Provinsi Maluku, dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku, sudah tersebar flayer ucapan selamat kepada Sekda Provinsi Maluku Sadali Ie sebagai Pj Gubernur Provinsi Maluku dari warga masyarakat Maluku. Hal ini nampak dari postingan flayer tersebut pada akun fb warga masyarakat Maluku. Sementara Surat Keputusan (SK) dari Mendagri, menyangkut dengan penunjukan Sekda Provinsi Maluku Sadali Ie sebagai Pj Gubernur Provinsi Maluku tak kunjung diterima.
Begitu pula sudah tersiar kabar ke publik, jika Sekda Provinsi Maluku Sadali Ie akan dilantik sebagai Pj Gubenur Provinsi Maluku pada hari Rabu, tanggal 24 April 2024 oleh Mendagri di Jakarta. Namun pelantikan tersebut tak kunjung dilakukan. Simpang siurnya pelantikan Sekda Provinsi Maluku Sadali Ie sebagai Pj Gubenur Provinsi Maluku tersebut, berdampak terhadap bersuka citanya warga masyarakat Maluku, yang mendukung Deputi Bidang Operasi Keamanan BSSN Mayjen Pakel sebagai Pj Gubenur Provinsi Maluku.
Mereka berharap ketidakpastian pelantikan tersebut, akan berbuah manis dengan dilantiknya Deputi Bidang Operasi Keamanan BSSN Mayjen Pakel sebagai Pj Gubenur Provinsi Maluku. Namun pemerintah pusat melalui Mendagri mengantisipasi agar tidak terjadi kekosongan jabatan Pemerintahan di Provinsi Maluku, dengan menunjuk Sekda Provinsi Maluku Sadali Ie sebagai Pelaksana Harian (PLH) Gubernur Provinsi Maluku, berdasarkan radiogram Nomor 100.2.1.3/1879/SJ tertanggal 24 April 2024.
Kendati demikian, tidak menyurutkan optimisme dari warga masyarakat Maluku, yang mendukung Deputi Bidang Operasi Keamanan BSSN Mayjen Pakel sebagai Pj Gubenur Provinsi Maluku. Mereka beranggapan Sekda Provinsi Maluku Sadali Ie, hanya akan mengemban jabatan sebagai PLH Gubenur Provinsi Maluku. Sementara Deputi Bidang Operasi Keamanan BSSN Mayjen Pakel, yang justru akan dilantik sebagai Pj Gubenur Provinsi Maluku. Selain ramainya postingan dalam bentuk flayer dan foto dari kedua calon Pj. Gubernur Provinsi Maluku tersebut. Hal ini diikuti pula dengan perang kata-kata dalam bentuk sindiran.
Bahkan meskipun undangan dari Mendagri sudah secara resmi telah disebarkan di fb dan whatsapp (wa), dengan jadwal pelantikan Sekda Provinsi Maluku, Sadali Ie sebagai Pj Gubenur Provinsi Maluku pada Jumad hari ini, tanggal 26 April 2024 di Jakarta oleh Mendagri. Namun kubu pendukung Deputi Bidang Operasi Keamanan BSSN Mayjen Pakel confidence, Mayjen Pakel tetap akan dilantik sebagai Pj Gubenur Provinsi Maluku. Ternyata undangan dari Mendagri, untuk pelantikan Sekda Provinsi Maluku Sadali Ie sebagai Pj Gubenur Provinsi Maluku, bukan hoaks melainkan fakta.
Tensi politik perebutan kursi Pj. Gubernur Provinsi Maluku, yang mengemuka dan memanas, yang turut dirasakan oleh warga masyarakat Maluku tersebut, tak pelak menjadikan perebutan jabatan Pj Gubernur Provinsi Maluku kali ini, serasa perebutan jabatan Gubernur Provinsi Maluku defenitif melalui ajang Pilkada langsung. Pasalnya tak hanya para figur calon Pj. Gubernur Provinsi Maluku secara klandestin bertarung dengan ketat, untuk merebut restu pemerintah pusat melalui Mendagri saja. Tapi juga para bakal calon Gubernur Provinsi Maluku diduga turut cawe-cawe dalamnya. (RM-04)
Discussion about this post