REFMAL.ID.Ambon – Kehadiran layanan kesehatan digital seperti BPJS kesehatan dinilai sangat penting karena membantu masyarakat Maluku.Pasalnya, aplikasi tersebut memudahkan masyarakat untuk mendaftarkan peserta pasien.
‘Seperti sistem layanan kesehatan digital BPJS yang diterapkan pada Rumah Sakit dr Johanes Leimena Ambon ini sangat membantu masyarakat dalam melakukan pengobatan,” kata Direktur RSUP Dr. Johannes Leimena, drg Saraswati, M.Ph kepada Referensimaluku.id di ruang kerjanya, Selasa (15/1/2024).
“Memang ini komitmen dua belah pihak pelayanan umum dan BPJS, karena BPJS juga setiap saat di evaluasi. Jangan sampai ada diskriminasi. Jangan ada yang menolak – menolak pasien, dan jangan sampai pasien disuruh membayar. Misalnya, obat habis mereka cari di luar, tetapi uang mereka kita ganti, karena komitmen kita dengan BPJS. Kalau kita tidak komitmen di situ, BPJS akan beri teguran ke kita,” ujarnya.
“BPJS setiap tahun ada penilaian dari Satkernya, tetapi terlepas dari hal tersebut ada penilaian atau tidak dari BPJS, kami tetapi dari Rumah Sakit tidak mau masyarakat Maluku tidak mendapatkan pelayanan yang baik.
Masih banyak yang belum memenuhi keinginan pasien”. “Jadi kita ada sarana atau media untuk para pasien mengadukan supaya kita juga tahu apa – apa yang belum dipenuhi dalam pelayanan kesehatan yang baik”.
“Kita akan melakukan evaluasi bukan saja dalam bentuk teguran tetapi perawat kita akan dipindahkan sebagai bentuk kepedulian kita terhadap pasien tersebut”.
“Pelayanan digitalisasi dengan menggunakan BPJS kesehatan juga ada kendala seperti para pasien melakukan input namun sinyalnya kurang baik, matinya listrik, namun kita sudah berlakukan medik elektronik. Pendaftaran juga kita sudah melakukan pendaftaran secara online. Ini bukan hanya komitmen Kementerian Kesehatan tetapi juga komitmen BPJS supaya pendaftaran antriannya tidak lama menunggu”.
Lebih lanjut diakui Saraswati, pada 2023 lalu pendaftaran melalui digitalisasi sangat meningkat, mulai dari 10 persen sampai 25 persen. “Kemudian sistem kita beijing hingga naik dari 60 sampai 70 persen, karena salah satu indikator pantauan Kementrian Kesehatan adalah pendaftaran secara online”.
“Awalanya memang masyarakat di Maluku belum terbiasa mendaftar menggunakan sistem online, tetapi kemudian itu menjadi sebuah keharusan dan diuji cobakan, akhirnya teman – teman humas memberi tahu ke pasien atau keluarga pasien yang belum paham untuk diajari cara melakukan pendaftaran online. Sehingga kita targetkan sampai 90 persen karena rumah sakit di seluruh Indonesia sudah di atas 90 persen bahkan sampai 100 persen. Kita masih berupaya untuk terus dibenahi”.
Saraswati mengungkapkan masih ada tantangan dalam pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Leimena, yaitu Pertama, empati yang terus galakkan.
Di sini kita mengingatkan petugas baik di layanan medis maupun manejemen untuk bekerja keras, bekerja cepat, kemudian juga keramatamahan sesuai dengan harapan masyarakat”.
“Kalau masih ada komplain dari pasien dan keluarga pasien itu tandanya kita belum memberikan yang terbaik. Masih ada komplain untuk hal apapun seperti obat, menunggu dokter, jadwal operasi atau di UGD, menunggu mendapat kamar, itu tantangan yang kita hadapi”.
Kedua, menambah jumlah dokter spesialis, karena dokter spesialis yang lulusan di pulau Jawa itu mereka berharap kalau bisa bekerja di Maluku ini banyak fasilitas yang diberikan lebih kalau mereka bekerja dibandingkan di pulau Jawa.
Kalau diberikan fasilitas sama – sama saja atau kurang, tentu mereka tidak tertarik bekerja di Maluku, itu juga salah satu tantangan.
Dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Keuangan sudah menambah insetif baik untuk dokter PNS maupun dokter yang bukan status PNS, dengan harapan mereka menambah minat bekerja di Maluku.
Alat – alat kita komplet, tetapi dokter spesialis maupun sub spesialis belum komplet. Dan sebagian perawat masih ditraining untuk diberikan pelatihan dulu karena tidak bisa alat – alat canggih itu di operator dilaksanakan oleh mereka yang belum mendapatkan pelatihan dan pemahaman yang masih kurang”.
“Ketiga, karena kita mau BLU menjadi Satker dengan Badan layanan umum ini harus kita memberikan layanan yang tidak di berikan Rumah Sakit lain. Supaya makin banyak pasiennya
Datang ke sini dan menambah pemasukan atau menambah pendapatan Rumah Sakit, agar nanti yang kerja di sini pegawai – pegawai bisa sejahtera,” pungkasnya. (RM-04)
Discussion about this post