Referensimaluku.id,- Langgur –Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dan Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara Menyelenggarakan Workshop Implementasi Strategi Komunikasi Berbasis Human Center Design (HCD) yang didukung oleh UNICEF bekerjasama dengan Center for Indonesia Healthy City Study (CIHCS) Universitas Hasanuddin Makassar untuk program imunisasi. Kegiatan ini diikuti oleh tiga Puskesmas terpilih yang berada di Kabupaten Maluku Tenggara.
Pelaksanaan workshop di Kabupaten Maluku Tenggara berlangsung selama tiga hari, bertempat di Ballroom Hotel Suita, Langgur – Ohoijang, Maluku Tenggara.
Kegiatan workshop ini difokuskan pada tiga Puskesmas terpilih di Kabupaten Maluku Tenggara yakni Puskesmas Ngilngof, Puskesmas Watdek, dan Puskesmas Ibra dengan harapan bahwa terjadi perubahan perilaku yang berkontribusi signifikan dalam meningkatkan cakupan imunisasi.
Selain tim Puskesmas yang terdiri atas tenaga kesehatan dan perwakilan kader Posyandu, pembukaan kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Puskesmas (Ibra, Ngilngof, dan Watdek), Kepala Ohoi, Tim Penggerak PKK Maluku Tenggara serta tokoh masyarakat.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara Tibrani Wear hadir mewakili Kepala Dinas Kesehatan Maluku Tenggara dan membuka kegiatan workshop ini. Hadir juga perwakilan Kemenkes RI, Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, dosen Universitas Pattimura Ambon, dan perwakilan CIHCS Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin sebagai narasumber.
Tibrani Wear dalam sambutannya memaparkan data terkait cakupan imunisasi di masa Pandemik COVID-19.
“Lebih dari 1,7 juta bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar selama periode 2019 sampai 2021. Hal ini berdampak pada peningkatan jumlah kasus penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) PD3I, seperti campak, rubella yang ditemui di beberapa wilayah,” jelas Tibrani Wear.
Workshop strategi komunikasi berbasis Human Centered Design (HCD) bertujuan untuk mencari solusi dari masyarakat untuk masyarakat untuk meningkatkan cakupan imunisasi. Pendekatan HCD dimulai dari proses perencanaan yang berfokus pada hambatan – hambatan yang ada pada kelompok sasaran untuk mencari solusi atau ide untuk dijadikan prototipe yang selanjutnya akan diimplementasikan untuk mendorong cakupan imunisasi yang lebih baik lagi.
“Dengan demikian kegiatan workshop HCD ini tidak semata – mata berhenti sampai di sini saja, akan tetapi berkelanjutan,” lanjut Tibrani Wear.
“Pendekatan HCD ini tentunya sangat bermanfaat dan berguna jika berhasil nantinya pada saat Implementasi di Kabupaten Maluku Tenggara maupun seluruh wilayah yang menerapkan pendekatan Human Centered Design (HCD),” tutup Tibrani Wear. (RM-04)
Discussion about this post