ReferensiMaluku.id,-Ambon- KEPENGURUSAN Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Maluku 2022-2026 bakal mengalami ujian berat setelah Gubernur Maluku ex officio Ketua Umum KONI setempat Murad Ismail (MI) turun jabatan selambat-lambatnya enam bulan sebelum pemilihan kepala daerah Maluku Tahun 2024 mendatang.
Pertanyaannya apakah Murad Ismail secara pribadi masih dianggap Ketum KONI Provinsi Maluku ataukah justru Penjabat Gubernur Maluku yang ditetapkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia (RI) yang disahkan tetap sebagai Ketum KONI Provinsi Maluku. Logikanya jika Gubernur Maluku dalam jabatan merangkap sebagai Ketum KONI Provinsi Maluku, maka tentu Penjabat Gubernur Maluku yang ditetapkan Kemendagri RI tetap merangkap jabatan.
Pertimbangannya sederhana, yakni demi politik anggaran. Lantas bagaimana jika MI bersikeras melaksanakan tugas Ketum KONI Provinsi Maluku? Sebenarnya sah-sah saja sebab tak ada aturan yang melarang. Apalagi, struktur kepengurusan KONI Provinsi Maluku periodesasi ini merupakan politisi-politisi, birokrat, akademisi dan pengusaha yang masuk ring satu rezim MI.
Pertanyaannya apakah MI tetap dapat berkorban total demi olahraga Maluku terutama pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 di Aceh dan Sumatera Utara? Belum tentu juga! Mengapa demikian? Bukankah MI kini tengah menyiapkan amunisi besar untuk maju berkontestasi di pemilihan Gubernur Maluku akhir 2024? Sangat kecil peluang MI berkorban seutuhnya untuk olahraga Maluku.
Mirisnya kepengurusan KONI Provinsi Maluku kali ini diatur sosok-sosok yang kurang begitu paham menguasai manajemen keolahragaan. Ukuran satirenya adalah cabang-cabang olahraga bukan prioritas dimasukan ke dalam cabor prioritas. Mereka pikir urus olahraga semudah menentukan calon anggota legislatif di daerah pemilihan. Prestasi olahraga tidak dapat diwujudkan dengan cara-cara instan.
Semua butuh proses pembinaan panjang. Mau ke mana olahraga Maluku jika aroma politik dan kekuasaan politik lebih dominan ketimbang teknokrasi olahraga itu sendiri?. Kita tentu tidak berharap prestasi olahraga Maluku kian memburuk di PON XXI Tahun 2024. Semoga!(RM-03)
Discussion about this post