Referensimaluku.id.Ambon-Permintaan maaf Jhodis Rumahsoal, anggota DPRD Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (F-PDIP), ditolak mentah-mentah keluarga Rumahlatu. Informasi yang dihimpun referensimaluku.id dari beberapa sumber menyebutkan kader kesayangan Gubernur Murad Ismail dan Widya Pratiwi ini mendatangi keluarga CR dengan maksud meminta maaf atas pelecehan verbal yang telah dilakukannya kepada korban.
Menurut keterangan Ibu korban Maria Putirulan, JR datang ke rumahnya sekira pukul pukul 21.00 WIT. “Pada saat itu awalnya pelaku (JR) tidak datang dan hanya diwakili oleh beberapa saudaranya. Namun atas desakan dari saudara saya atau paman CR (Robert Siwalette) barulah pelaku datang,” tutur Maria. Melihat JR tak gentlemen, Maria pun menohok “JR ini di mana? Kok yang datang keluarga. Keluarga kan tidak ada masalah dengan kami. Yang bermasalah itu JR,” pungkas Maria.
Tetiba setengah jam kemudian datanglah JR dan dia langsung melayangkan permintaan maaf kepada keluarga CR.
Ibu korban bersama keluarga CR mempersilakan JR masuk, akan tetapi permintaan maaf JR ditolak dengan berbagai pertimbangan.
“Sebenarnya ose ini datang par apa?” sergah paman korban Izaack Siwalette.
“Iya beta sudah salah kata-kata par Ade (CR). Jadi beta minta mau maaf,” timpal JR.
Merespon permintaan maaf, ibu korban menjawab “Saya selaku ibu korban tidak kasih maaf untuk kakak JR. Mengapa? Beta kasih sekolah anak-anak dengan kasiang-kasiang juga tidak ada suruh beta anak untuk jual diri. Kakak JR ini sebagai wakil rakyat kalau beta anak dengan dia teman-teman minta bantu untuk keperluan advokasi dan dong punya kepentingan organisasi itu, dan kalau kakak JR seng bisa bantu ya bicara baik-baik”.
“Dari awal kejadian itukan CR pung om suruh datang katong selesaikan secara kekeluargaan karena Katong nih sama-sama orang Seram lai. Telefon ulang-ulang tapi kakak JR jawab katong kata “iya nanti tunggu sekalian katong biking makan-makan”. Seolah-olah kakak JR bisa beli katong dengan uang. Jadi dari awal kakak JR seng punya niat baik atau etikat baik untuk selesaikan masalah. Ketika teman-teman korban sudah bergerak dan ada instruksi dari DPP PDI-P setelah persidangan oleh Mahkamah Kehormatan partai itu baru kakak JR datang minta maaf”.
“Kami keluarga juga su terlanjur malu dengan masalah ini karena Kakak JR juga punya cara-cara paling salah. Kalau sudah tahu salah, maka rendah hati lalu datang. Ini malah kakak JR membela diri kiri dan kanan dan anehnya Kakak JR balik memfitnah beta anak deng carita sambarang -sambarang par orang-orang kata beta ana pacaran dengan kakak JR padahalil itu seng batul. Lalu masa pigi bicara kata beta anak hanya mau uang karena kakak JR seng kasih uang lalu beta anak marah. Padahal beta anak itu seng kalakuang seperti itu. Biar katong ni orang kurang lai, tapi katong ni jua punya harga diri”.
Ibu korban juga menyangkan tindakan JR yang sempat memberikan keterangan tidak benar kepada publik.
“Sebelum datang hari ini , pada hari Rabu, 18 Januari 2023 kakak JR pigi kasih keterangan untuk orang-orang DPC PDIP dan beberapa orang kata kakak JR sudah datang minta maaf jadi aman,” lanjut Maria. “Dia mama sudah maafkan beta. Jadi tinggal konferensi pers lalu samuanya aman saja, padahal seng batul sampe CR punya om-om dong datang tanya beta seolah-olah beta sebagai orang tua ambil keputusan sandiri par biking katong keluarga susah”.
“Jadi jangan kaka JR kasih salah beta anak bahwa dia yang biking susah kakak JR atau sengaja jebak kakak JR, tapi kakaj JR sendiri yang biking susah kakaj JR punya diri dengan sikap asusila dan kesombongan diri”.
“Beta sebagai orangtua yang mewakili keluarga besar CR seng ada masalah dengan keluarga kakak JR, tetapi beta sangat marah dan merasa menyesal dengan sikap kakak JR par katong Keluarga lewat beta punya anak perempuan. Jadi katong seng bisa memaafkan kakak JR par kasih hati lai,” kesal Maria. Sementara itu JR yang dikonfirmasi media online ini via WhatsApp engan merespons pertanyaan konfirmasi pada Senin (23/1/2023) malam. (RM-05)
Discussion about this post