Referensimaluku.,-Piru, — Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Seram Bagian Barat (SBB), Polres Seram Bagian Barat, Pemerintah Kabupaten dan Dinas Kesehatan menggelar vaksin massal di Terminal Piru desa Piru kecamatan Seram Barat, Jumat (09/09).
Vaksin massal tersebut merupakan program MPKU (PP) Muhammadiyah dengan didukung oleh Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, sebagai technical counterpart.
Distric Manager (DA) Farham Suneth dalam program tersebut menyatakan, Program yang menggandeng sejumlah instansi tersebut dinamai dengan Vaksin Mentari TB for COVID-19 award 31.
Dijelaskan, program ini berlangsung mulai dari bulan Agustus hingga Desember 2022, dan akan diimplementasikan di 20 (dua puluh) Kabupaten/Kotamadya yang tersebar di 5 (lima) provinsi, yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
“Khusus untuk Maluku, dipilih Kabupaten dengan presentasi angka vaksin ter-rendah. Maka diakomodirlah 4 kabupaten yakni, Buru, Buru Selatan, Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB),” ungkap Suneth.
Suneth menjelaskan, pelaksanaan Vaksin di terminal kota kabupaten sebagai tanda dimulainya Program Mentari TB for COVID-19 award 31 di kabupaten berjulukan Saka Mese Nusa.
“Kami menargetkan 5 kecamatan dari 11 kecamatan yang tersebar di SBB. Yakni kecamatan Seram Barat, Huamual, Kecamatan Huamual Belakang, Kecamatan Kairatu dan Kairatu Barat. Tahap satu pelaksanaannya kami berupaya mencapai angka 5.000 Vaksin di dataran kabupaten SBB,” akui Suneth.
Diharapkan, melalui Mentari TB for COVID-19 award 31, akan membantu meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19 sesuai dengan pedoman nasional dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan, dr. Djohanis Tappang diwawancarai saat meninjau pelaksanaan vaksin Mentari COVID-19 award 31 menyatakan dukungan penuh pihaknya untuk membantu melancarkan agenda tersebut.
“Tentu kami wajib memebrikan dukungan. Ini agenda bisa berjalan hasil kerjsama sejumlah pihak. Yakni Dinas kesehatan, PWI SBB, Polres SBB dan pemerintah kabupaten. Dukungan kami berupa, memastikan ketersediaan vaksin. Baik Vaksin tahap 1,2 bahkan vaksin anak-anak dan boster. Selain itu kami menyiapkan pula tenaga medis di lapangan,” akui Tappang.
Tappang menegaskan, perlu kiranya gerakan anak muda sebagimana dilakukan anak muda Muhammadiyah hari ini (red-), mengingat angka vaksin di kabupaten SBB masih rendah di angka 53 persen.
Rendahnya presentasi angka vaksinasi di SBB sudah menjadi tanggung jawab bersama. Untuknya perlu dilakukan penguatan, serta sosiasilasi dimana penting sekali masyarakat mengikuti anjuran pemeerintah untuk divakasin.
“Vaksin itu untuk meningkatkan imunitas tubuh. Supaya masyarakat tidak rentan sakit dan kekebalan tubuh makin terjaga,” singkat Tappang.
Sementara PJ ketua PWI SBB, Nus Metanfanuan mengaku memberikan dukungan dengan melaksanakan gerakan teknis persiapan hingga pelaksanaan vaksin dilapangan.
“Kami pikir ini baik untuk menaikan angka presentasi orang yang madu divaksin di SBB. Semoga dengan adanya program ini masyarkat yang awalnya takut divaksin, sudah bersedia dan tidak lagi takut. Karena sebelumnya telah dilakukan sosialisasi,” singkat Metanfanuan.
Untuk diketahui, Program Mentari TB for COVID-19 award 31 kerja sama MPKU Muhammadiyah dan USAID dijalankan oleh Anak Muda Muhammadiyah (AMM) melalui Pemuda Muhammadiyah dengan melibatkan seluruh elemen/kelompok masyarakat.
Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat untuk divaksin dengan target diatas 70% sehingga dapat menekan laju penyebaran virus COVID-19, disamping itu melalui vaksinasi juga bertujuan untuk meningkatkan kekebalan komunitas.
Discussion about this post