Referensimaluku.id.Ambon — Anggota DPRD Provinsi Maluku M. Hatta Hehanussa menyambangi lokasi dampak banjir di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku.
Lokasi yang sempat dikunjung Hehanussa seperti Dusun Waiselang, dan Kelapa Dua, Desa Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Disana, Hehahunassa sempat melihat langsung permukiman penduduk dan fasilitas umum yang memperihatinkan pasca bencana banjir melanda Pulau Seram Bagian Barat beberapa waktu lalu.
Warga korban banjir mengaku sejumlah fasilitas umum maupun rumah-rumah warga di Kairatu minim perhatian pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat.
“Banyak yang sudah mendapat perhatian pemerintah, namun ada juga belum bahkan tidak sama sekali,”ujar Hehahanussa dalam keterangan tertulis, Selasa (9/8).
Politisi besutan Prabowo Subianto itu turun langsung melihat kondisi bencana di dua dusun tersebut setelah menerima informasi dan laporan dari warga terkait bencana banjir yang menimpah permukiman mereka.
Kepada Hehahanussa, warga mengaku sampai saat ini mereka belum juga mendapatkan perhatian dari Pemerintah Seram Bagian Barat.
“Setelah kita menerima informasi jika dampak dari cuaca buruk hingga mengakibatkan banjir dan longsor beberapa waktu lalu, maka kami berkesempatan untuk meninjau dusun Waiselang dan Kelapa Dua,”katanya usai meninjau dua lokasi bencana, Senin (8/8).
Menurut anggota Komisi III DPRD Provinsi Maluku bahwa di Dusun Kelapa Dua, ada dua buah rumah warga mengalami kerusakan tertimbun longsor akibat banjir dan hantaman ombak.
“Ada dua buah rumah ditepi pantai Dusun Kelapa Dua itu alami rusak parah yakni longsor, akibat banjir yang mengikis pondasi rumah, dan hantaman ombak laut saat cuaca ekstrim beberapa waktu lalu itu,”ucapnya.
Hehanussa mengungkapkan, selain banjir dan banjir rob yang menerjang talud penahan ombak di Dusun Kelapa Dua, Desa Kairatu, Kecamatan Kairatu, Seram Bagian Barat roboh sejak beberapa waktu lalu, sebelum cuaca buruk yang terjadi pada pertengahan Juli.
“Informasi dari warga jika ombak hantam rumah hingga rusak parah dimana sebagai besar badan kedua rumah itu ambruk, setelah talud pantai yang selama ini menjadi pelindung rumah-rumah warga ditepi pantai itu ambruk lebih awal,”tuturnya.
Saat ini, dua Kepala Keluarga (KK) yang dihuni sekitar sepuluh jiwa itu kini telah mengunsi keluarga mereka pasca rumah mereka diterjang banjir rob. “Mereka sudah mengunsi saat itu juga. Namun yang lebih parah lagi sampai saat ini mereka belum mendapatkan perhatian apapun. Nah ini yang menjadi catatan utama untuk kita bisa memperjuangkan nasib mereka,”ucapnya.
Seusai di Dusun Kepala Dua, Hehanussa bertemu warga di Dusun Waiselang, Desa Kairatu. Ia sempat mendatangi lokasi longsor yang menimpah salah satu Gedung Sekokah PAUD Nurul Aini Dusun Waiselang. “Tembok bagian kiri PAUD Nurul Aini roboh setelah dihantam banjir, akibat dari talud penahan sungai yang berada disamping gedung PAUD ambruk,”kata dia.
Untuk itu, Hehanussa berjanji akan memperjuangkan nasih warga yang rumahnya menjadi korban banjir dan bangunan sekolah PAUD pasalnya sejauh ini belum ada perhatian serius dari Pemerintah Seram Bagian Barat.
“Kasihan juga kalau tidak diperjuangkan. Informasi dari warga jika gedung PAUD yang rusak ini belum dapat bantuan sampai saat ini. Jadi bukan PAUD dan dua rumah warga itu, melainkan ada talud pantai sekitar 70 meter, kemudian talud sungai yang membuat gedung PAUD itu longsor, semuanya sudah menjadi catatan yang nantinya diperjuangkan dengan harapan agar segera tertangani dengan baik,”pungkasnya. (RM-04)
Discussion about this post