Referensi Maluku.id,-Ambon-Masa kepemimpinan Bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal akan segera berakhir kurang lebih pada bulan September 2022 mendatang, untuk itu Presiden melalui Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) diminta harus segera menyiapkan pengganti Tuasikal, sebab Maluku Tengah penuh dengan kompleksitas yang beragam sehingga tidak bisa hanya diisi oleh penjabat biasa.
“Posisi Kabupaten Maluku Tengah ini menjadi barometer perdamaian di Provinsi Maluku, sehingga kita minta penjabat Bupati harus dari Badan Intelijen Negara (BIN) dan tidak boleh dari penjabat provinsi yang berlatar ASN biasa saja,” tutur Yohansli Noya selaku pendiri Tahuri Foundation
Lanjut Noya tugas seorang penjabat Bupati tidak hanya untuk menjalankan roda pemerintahan tetapi harus memastikan bahwa situasi keamanan harus juga kondusif sehingga dapat mengejar pertumbuhan ekonomi yang berdampak kepada kesejahteraan ekonomi masyarakat.
“Kita butuh penjabat yang harus bisa mencegah dan menediakan konflik sebelum terjadi konflik itu sendiri yang bersifat first line of defense atau garda terdepan sebuah pertahanan, selain itu penjabat dari BIN ini juga akan sangat membantu dalam create leader demi menyiapkan pemimpin selanjutnya, sehingga pemerintahan bisa berlangsung dengan tenang tanpa keterkejutan,” lanjut Noya.
Sehingga perbedaannya jelas jika penjabat dari ASN biasa dia hanya punya tugas untuk mengurus dan memnyelesaikan suatu masalah yang terjadi, tetapi kalau dari intelijen maka dapat meniadakan suatu masalah, sehingga ini menjadi sebuah prioritas yang harus diperhatikan oleh Negara. (RM-05)
Discussion about this post