Referensimalukuid.Ambon– Buruknya kinerja PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ranting Pulau Buano dalam memberikan pelayanan listrik maksimal di Pulau itu mengakibatkan puluhan warga dari tiga dusun di Desa Buano Utara , Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, melakukan aksi demo di kantor PT PLN Ranting Pulau Buano pada Senin (16/5/2022).
Para pendemo beranggapan sering padamnya listrik di wilayah petuanan mereka karena ada kesengajaan pihak PT PLN Ranting setempat. Karena itu, pendemo berharap setelah aksi demontrasi dilakukan, Pihak PT PLN Ranting Pulau Buano tidak lagi melakukan pemadaman aliran listrik sepihak tanpa didahului pemberitahuan.
Dalam aksi demo yang dilakukan di kawasan Kantor PLN Ranting Buano Utara itu, Koordinator Lapangan Aksi Demo, Aksan Hitimala menyampaikan keresahan masyarakat petuanan Buano Utara dan Buano Selatan, yakni Dusun Huhua, Anauni, dan Pasir Panjang terkait buruknya pelayanan PT PLN di wilayah itu. Alhasil, dengan tidak stabilnya pasokan listrik menyebabkan lampu sering padam.
Menurut Hitimala, mayoritas pekerjaan masyarakat tiga petuanan tersebut adalah nelayan yang sering mengawetkan hasil tangkapannya di Frezzer. Praktis pasokan listrik yang stabil menjadi kebutuhan mereka untuk mengawetkan hasil tangkapan.
“Kami minta PT PLN menghentikan pemadaman listrik bergilir ini secara sepihak, sebab pemadaman ini hanya terjadi pada Dusun-Dusun tertentu saja. Gara-gara listrik padam hasil tangkapan ikan para nelayan pun akan membusuk,”teriaknya dalam aksi demo tersebut.
Aksi massa juga menuntut agar pelayanan PT. PLN tidak tebang pilih ini, karena menurut mereka masyarakat petuanan juga merupakan Warga Negara yang harus mendapatkan perhatian yang sama. Pendemo sangat mengharapkan agar semua jalur aliran listrik diaktifkan dan tidak ada lagi tebang pilih dalam pelayana kelistrikan.
Setelah melakukan orasi, massa pendemo kemudian ditemui oleh para pegawai PT. PLN Ranting Buano Utara. Mirisnya Kepala Ranting PT PLN Pulau Buano tidak berada di tempat dengan alasan tengah menjalankan urusan lembaga.
Para pendemo pun terus menyampaikan aspirasi mereka kepada perwakilan l dari PT PLN tersebut. Setelah pertemuan dengan pihak PT. PLN selesai, massa pendemo akhirnya meninggalkan kantor PT . PLN setempat dan selanjutnya mereka menemui Pemerintah Desa untuk membijaki persoalan padamnya listrik pada wilayah petuanan itu. (RM-06)
Discussion about this post