Referensi Maluku.id,-Ambon-Bulan Ramadhan dan Lebaran Idhul Fitri tahun 2022 di Kota Ambon telah usai. Namun harga telur belum juga turun. Bisa dimaklumi dihari besar umat Islam itu adalah wajar jika harga telur melambung tinggi, lantaran permintaan konsumen begitu tinggi.
Sementara produksi telur lokal tidak begitu signifikan mengantisipasi tingginya permintaan. Sama halnya demikian dengan produksi telur nasional yang berbasis di Pulau Jawa dan Sulawesi meski sudah mengantisipasinya, namun belum mampu memenuhi permintaan pasar yang begitu tinggi.
Fenomena yang memperihatinkan saat ini di Kota Ambon, meskipun bulan Ramadhan dan Lebaran tahun 2022 telah usai, bukan berarti harga telur mengalami penurunan, justru sebaliknya harga telur di Kota bertajuk manise ini meroket naik, dan dikeluhkan oleh warga Kota Ambon.
Hingga saat ini instansi Pemerintah Provinsi Maluku dan Kota Ambon, yang memiliki kewenangan dalam menstabilisasi harga telur di pasar domestik Kota Ambon belum memberikan informasi resmi menyangkut dengan meroketnya harga telur tersebut, yang diikuti dengan kebijakan untuk menstabilisasi harga telur di pasaran domestik.
Meroketnya harga telur dapat dilihat dari per rak di Pasar Batumerah dan Pasar Mardika sebesar Rp90000 dari harga normal Rp43000-Rp46000. Jika tidak ada stabilisasi harga telur domestik di Kota Ambon oleh instansi Pemerintah Provinsi Maluku dan Kota Ambon, maka akan berdampak umum terhadap para pelaku usaha dan warga Kota Ambon.
Hal ini dikarenakan para pelaku usaha, yang menggunakan telur sebagai bahan utama produksi mereka, akan menaikan harga makanan, roti dan berbagai produk makanan lainnya, yang menggunakan telur sebagai bahan utama produksi mereka. Dampaknya daya beli warga Kota Ambon akan menurun, dimana berimplikasi global pada perekonomian Kota Ambon yang menurun pula.
Menghadapi kondisi demikian, tidak ada jalan lain, dimana instansi Pemerintah Provinsi Maluku dan Kota Ambon, yang memiliki kewenangan dalam menormalisasi harga telur, perlu mengeluarkan suatu kebijakan untuk menstabilisasi harga telur di pasar domestik baik itu dengan cara operasi pasar, dan menormalisasi pasokan telur dari produsen lokal dan nasional secara efektif dan efesien..(RM-08)
Discussion about this post