Referensimaluku.id.Ambon –– Provinsi Maluku memperoleh penghargaan Nilai Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat tertinggi kedua secara Nasional tahun 2021 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia tahun 2022.
Penghargaan diberikan kepada Gubernur Maluku, Irjen Pol (Purn) Drs. Murad Ismail atas prestasinya menjadikan Maluku Provinsi dengan Nilai Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat tertinggi kedua tahun 2021, yang diterima melalui Kepala Dinas Perpustakaan Wilayah Maluku Denny Indey di Jakarta, kepada Referensimaluku.id, Selasa (5/4/2022).
Denny katakan dengan hasil survei lembaga survei yang digunakan Perpustakaan Nasional, Maluku urutan tertinggi kedua di bawah Kalimantan Selatan di peringkat satu sedangkan peringkat tertinggi ketiga Provinsi Gorontalo. Ini sebuah prestasi sangat mengembirakan bagi Maluku dengan arahan, bimbingan dari Gubernur Maluku Murad Ismail,Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno, dan Sekretaris Provinsi Maluku Sadli Lie, dan juga sangat peran penting arahan Bunda Literasi Maluku,Widya Pratiwi Ismail yang selalu bekerja keras melaksanakan program-program kerjanya di 11 Kabupaten/Kota.
Bahkan Bunda Literasi sampai menyeberangi lautan, dan sungai ke desa – desa. Aktivitas Literasi di Maluku dengan adanya pengukuhan Bunda Literasi tahun 2021 sehingga Maluku mendapatkan penghargaan Nilai Indeks Pembangunan Literasi Maluku tertinggi kedua.
“Maluku mendapat penghargaan pertama Nilai Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat tertinggi kedua tahun 2021, dan harapannya di tahun 2022 ini kita upayakan lagi minimal mendapat penghargaan lebih tinggi “, serunya.
“Karena ada tujuh indikator yang di nilai dan kita sudah mengevaluasi, menganalisa yang kurang di mana itu kita kejar untuk tingkatkan dan itu sebagai strateginya. Dari tujuh indikator dengan ada beberap sub indikator kita fokus di situ supaya Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat ini terus meningkat dengan partisipasi baik internal Dinas Perpustakaan maupun dari stakeholder lainnya”.
“Terutama atas arahan dan petunjuk Gubernur Maluku,Wakil Gubernur, Sekda, dan Bunda Literasi Maluku, Widya Pratiwi. Misalnya Tahun ini kita sosialisasi budaya baca dan literasi di 11 Kabupaten/Kota. Selain itu, ada kegiatan – kegiatan transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial tahun 2022,” jelasnya.
Kegiatan tersebut bertujuan menyejahterakan masyarakat, karena selama ini masyarakat umum tahu jika perpustakaan ini adalah tempat membaca buku, meminjam buku. Pradigma baru saat ini adalah Perpustakaan Bertransformasi Berbasis Inklusi Sosial”.
“Ada lima Kabupaten/Kota mengikuti Bimtek yang dilakukan Perpustakaan Nasional yaitu Bimtek Pengembangan Perpustakaan dan Transformasi Informasi dan Komunikasi tahun 2022 yakni Kota Tual, Buru dan Bursel, Aru, dan KKT. Selain lima Kabupaten/Kota tersebut ada juga tiga desa dari Kabupaten Seram Bagian Timur yakni Desa Waru, Kian Laut, dan Desa Luminar,” ujarnya.
“Selama mengikuti Bimtek mereka dilatih bagaimana Perpustakaan itu bertransformasi untuk berdayakan masyarakat, dan bagaimana menyusun rencana kegiatan, bagaimana mengaplikasikan rencana tersebut jadi bisa menjadi program atau kegiatan yang menyetuh masyarakat secara langsung dan bagaimana mereka melaporkan apa yang mereka kerjakan itu dalam aplikasi”.
“Setiap aktivitas mereka, setiap hari itu dilaporkan di aplikasi karena aplikasi tersebut digunakan secara nasional, sehingga Perpustakaan itu aktif dan bukan saja mendatangkan orang membaca tetapi juga mampu memperdayakan masyarakat, Misalnya ada buku tetang budi daya tanaman hidroponik dan bagaimana mereka mengelola Perpustakaan, dan menfalitasi masyarakat untuk mengunakan atau cara bertanam secara hidroponik atau memilihara dan lainnya”, tuturnya. (RM-04)
Discussion about this post