Referensimaluku.id.Ambon — Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang juga anggota MPR RI, Mirati Dewaningsih (MD) menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika di Rumah Aspirasi Abdullah Tuasikal (AT) Tiara Waehaong, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku, Minggu (20/3/2022).
Sosialisasi empat pilar ini menghadirkan pemateri yang juga akademisi Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Dr. Nataniel Elake yang diikuti sejumlah pemuda dan mahasiswa lintas Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan paguyuban di Kota Ambon.
Memulai sambutannya membuka kegiatan sosialisasi itu, Senator asal Maluku ini tak lupa mengajak peserta kegiatan dalam melakukan berbagai aktifitas di tengah kondisi pandemi virus korona (Covid-19) ini harus tetap memperhatikan standar protokol kesehatan (Prokes) yang telah ditetapkan pemerintah.
“Hari ini, di tengah kondisi pandemi Covid-19, sangat penting bagi kita semua untuk tetap menjaga kesehatan dan memperhatikan prokes di setiap aktifitas, seperti memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan memakai sabun, ” ajaknya.
MD menegaskan sosialisasi empat pilar kebangsaan dengan tema “Generasi Muda Hebat dan Masa Depan Bahagia dengan Berkarakter Empat Pilar” penting dilakukan sebagaimana tugasnya di MPR di mana itu semua diatur dalam Undang-Undang MD3 untuk memasyarakatkan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka tunggal ika.
“Tujuan lain dari sosialisasi ini adalah melakukan edukasi dan sosialisasi pentingnya hidup rukun bersama sebagai cerminan empat pilar, ” terangnya.
Pesan penting lainnya dari kegiatan ini, kata MD, sebagai generasi muda dan penerus bangsa diharapkan mampu menjadi benteng tegaknya NKRI.
” Dahulu generasi muda berjuang bersama-sama melepaskan diri dari penjajah untuk alasan utama yaitu kehidupan dan kesejahteraan yang
lebih baik. Sekarang kemerdekaan sudah kita dapatkan, namun permasalahannya adalah “bagaimana mengisi kemerdekaan” dengan baik yaitu terwujudnya cita cita bersama memiliki masa depan cerah dan bahagia, ” jelasnya.
Untuk mewujudkan masa depan cerah dan bahagia, genereasi muda sebagian besar disebut sudah melaksanakan tahapan itu dengan mengikuti jenjang pendidikan yang sesuai apa yang dikehendaki dan yang dicita-citakan semula.
Dia menyebutkan mewujudkan masa depan yang cerah dan bahagia membutuhkan karakter Empat Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar pemikiran dan bersikap. “Kenapa? bayangkan suatu impian akan sulit tercapai jika kedamaian terganggu. Kita tidak akan mudah melakukan kegiatan seperti ini dengan tenang, atau beribadah dan bekerja dengan tenang karena takut akan ada pihak lain yang menggangu dan mengancam, ” ungkapnya.
Permasalahan gangguan, ancaman ketentraman dan kedamaian ini, ulas MD, disebabkan beberapa faktor, yaitu melemahnya rasa toleransi dalam keberagaman, demoralisasi generasi muda bangsa, memudarnya identitas dan karakteristik bangsa, masih tingginya kesenjangan sosial, hingga masalah ancaman kedaulatan negara di tengah cengkeraman hegemoni ekonomi politik dunia.
Dikatakannya permasalahan gangguan dapat dimulai dengan membangun isu dan ajakan menyebar kebencian. Dewasa ini sangat mudah mendidistribusikan informasi sampah melalui media informasi dan medsos, serta isu hoaks dan provokasi begitu cepat disebarkan ke masyarakat.
Agar terlindungi dari hoaks dan informasi sampah, generasi muda membutuhkan pemahaman dan sikap melakukan filter informasi dan klarifikasi serta bersikap lebih hati-hati dan teliti terhadap informasi yang diterimanya. “Jangan mudah terhasut dan terbawa emosi begitu menerima infomasi negative yang harapannya pesan itu menimbulkan kebencian terhadap teman dan saudara sebangsa dan setanah air dan persatuan kita menjadi lemah”.
” Saya mengajak kita semua agar menjaga dan dirawat Empat Pilar Kebangsaan untuk melawan rongrongan permasalahan yang disebabkan perbedaan dan radikalisme, hilangkan perasaaan dendam dan permusuhan digantikan dengan tolong menolong dan kasih sayang, apalagi di tengah wabah Covid-19 ini banyak di antara kita yang kesulitan dan membutuhkan bantuan. Dengan bersama-sama kita bergotong royong insyaAllah menjadi ladang amal dan bukti cinta dan kasih sayang kita”.
Menurutnya cinta kasih sayang dan persatuan bangsa sudah terikat dalam fondasi yang terdapat dalam Empat Pilar Kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, yang sudah menjadi kesepatakan final para pendiri bangsa ini untuk mempersatukan berbagai anak bangsa yang sangat besar dan kaya akan keragaman dalam perbedaan, tuturnya. (RM-04)
Discussion about this post