Referensimaluku.id.Ambon-Rotasi di lingkungan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) bergerak lagi di Markas Komando Daerah Militer (Kodam) XVI/Pattimura. Jabatan Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) XVI/Pattimura bergeser dari Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Semuel Petrus Hehakaya ke Brigjen TNI Stefanus Maahury. Hehakaya menduduki jabatan baru sebagai Perwira Staf Ahli TK II Bidang Perindustrian dan Perdagangan Kepala Staf TNI-AD.
Sedangkan Maahury sebelumnya menjabat Asisten Potensi Wilayah (Aspotwil) Kesatuan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Keskogabwilhan) III. Siapa sebenarnya Brigjen TNI Stefanus Maahury? Brigjen TNI Stefanus Maahury adalah pria berdarah Mesiapi, Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku. Jenderal bintang satu TNI-AD ini dilahirkan di Piru, ibu kota Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, pada 17 Mei 1965.
Stef, begitu dia disapa, lahir di saat ayahnya Daniel Maahury masih bertugas di Batalyon Infanteri (Yonif) 731/Kabaressi Komando Daerah Militer XV/Pattimura.
Setelah ayahnya meninggal dalam tugas di Piru pada 1972, Stef dan kakak-beradiknya diboyong ibundanya, Maria Pagora Maris ke Ambon, Maluku. Mereka tinggal di kawasan Tantui, Pandan Kasturi, Kecamatan Sirimau,Ambon.
Pendidikan dasar Stef tempuh di Sekolah Dasar Negeri 1 Hative Kecil dan lulus pada 1979. Dia melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Ambon di kawasan Belakang Soya,Ambon, dan dia lulus pada 1982. Anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Daniel Maahury (almarhum) dan Maria Pagora Maris (almarhumah) kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Ambon di Rumahtiga dan lulus pada 1985.
’Setelah lulus SMA saya langsung tes masuk Akabri dan lulus tahun 1985. Tiga tahun dalam pendidikan dan penggemblengan militer saya lulus dan kemudian saya dilantik tahun 1988,’’ kenang Stef kepada media online ini melalui saluran WA-nya, Minggu (27/2/2022).
Setelah dilantik menjadi perwira lulusan Akademi Militer, suami dari Sri Diani Krisniawati ini menjalani penugasan di sejumlah kesatuan TNI-AD.
Di antaranya Komandan Peleton hingga Komandan Kompi di Yonif 301/PKS Kodam III Siliwangi (1989-1998), Perwira Asisten Intelijen (Pasintel) Kodam Jambi (1998-2001), Kepala Staf Distrik Militer (Kasdim) Lampung Selatan (2001-2002), Komando Strategi Angkatan Darat (2003-2005), Komandan Detasemen Intelijen Daerah Militer (Dandeninteldam) III/Siliwangi (2005-2007), Komandan Distrik Militer (Dandim) Subang (2009), Wakil Asisten Intelijen Daerah Militer (Wasinteldam) III Siliwangi (2010-2012), Kepala Bagian Pengamanan (Kagabpam) Set Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI-AD (2012-2015), Direktur Utama Pengembangan (Dirutbang) Pusat Intelijen TNI-AD (Pusintelad) tahun 2015, Staf Ahli Pangdam XVII Cenderawasih (2015-2019), LO Darat Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III (2019), Inspektur Kogabwilhan III (Juni 2020) dan Asisten Potensi Wilayah (Aspotwil) Kesatuan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Keskogabwilhan) III (2021).
Saya bertugas di daerah operasi Timor Timur selama tiga kali dan juga bertugas di daerah operasi Papua selama dua kali,’’ urai Stef yang mengaku dirinya berasal ’matarumah Lakamau’ di Dusun Mesiapi (Katuhara Ruhun Mehiapi), Desa Wonreli, Kecamatan Pulau-pulau Terselatan, Kabupaten MBD,Maluku itu.
Stef mengaku bangga pada kedua orangtuanya yang sejak kecil mendidik dia dan empat saudaranya tentang pentingnya kerja keras, kejujuran dan keuletan. (RM-03)
Discussion about this post