Referensimaluku.id.Ambon-Khalayak olahraga menuding ada misi terselubung di balik kinerja Tim Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon/Calon Ketum KONI Maluku 2022-2026 yang amburadul dan tidak transparan.
Sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), maka seluruh proses penjaringan dan penyaringan bakal calon (Balon) Ketum KONI Maluku 2022-2026 harus diumumkan di media massa cetak dan elektronik, namun tim tersebut tidak melakukannya dan melakukan seluruh agenda secara terselubung.
Sesuai pemberitaan salah satu media cetak lokal Ambon dirilis jika Pendaftaran bakal calon Ketum KONI Maluku telah dilakukan sejak 17 Januari 2022. Lucunya, ketika ada masyarakat yang datang di Kantor “Setan” KONI Maluku di Kawasan Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, sejak Senin (17/1) hingga Rabu (19/1) mereka tidak dilayani dengan baik dan terkesan dipimpong Tim Penjaringan dan Penyaringan Balon Ketum KONI Maluku.
Desas-desas menyebutkan pendaftaran Balon Ketum KONI Maluku sengaja dibuat kabur karena diduga tim yang diketuai Profesor Yusuf Leiwakabessy ini ingin meloloskan calon tunggal mereka antara Profesor Tony Pariela atau mantan Bupati Buru Selatan Tagop Soulissa di Musyawarah Olahraga Provinsi KONI Maluku 2022.
Ketika dikonfirmasi Referensimaluku.id via WhatsApp, Rabu (19/1), Leiwakabessy enggan menjawab pertanyaan-pertanyaan konfirmasi kedua ini. Guru besar Fakultas Perikanan Universitas Pattimura Ambon ini hanya menjawab dirinya tengah sakit.
“Saya lagi berobat di Surabaya mohon maaf biar saya fokus dulu dengan pengobatan ini yang kesehatan bagi saya lebih penting dari segalanya. Mohon pengertian baiknya,” sahut Leiwakabessy. (RM-04)
Discussion about this post