Referensimaluku.id – Ambon, – Menindaklanjuti pemberitaan referensimaluku.id soal pemberian makanan kurang layak kepada atlet persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua, Komisi IV DPRD Maluku melakukan inspeksi mendadak di Wisma Atlet di Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, Kamis (17/6) pagi.
Komisi IV DPRD Maluku terdiri dari Samson Atapary, Ruslan Hurasan, Hengky Pelatta, Rostina, Vivian Haumahu, dan Andi Musnawir. Komisi IV DPRD Maluku tiba di Wisma Atlet Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Ambon, sekira pukul 10.30 WIT dan sidak itu berakhir pada pukul 12.30 waktu setempat. Selama lebih kurang dua jam Komisi IV DPRD Maluku meminta dan mendengar keluhan atlet akan pemberian makanan yang kurang sesuai gizi dan kebutuhan atlet.
Welmy Pariama, salah satu atlet tinju wanita Maluku mengeluhkan pemberian makanan yang kurang layak bagi atlet Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) menuju PON XX Papua. ’’Tahun ini untuk keempat kalinya Beta ikut PON. Mulai tahun 2008 di Kalimantan Timur, 2012 di Kepulauan Riau, 2016 di Jawa Barat dan 2021 di Papua, mungkin kali ini katong dikasih makanan yang tidak layak, tidak sesuai keinginan atlet,’’ ungkapnya kepada jurnalis media online ini di sela-sela Sidak Komisi IV DPRD Maluku.
Pariama menuturkan pemberian menu bubur disisipi bubur menado, ikan asin dan tahu isi sudah disediakan Satuan Tugas (Satgas) Pelatda PON XX Maluku sejak Maret 2021 hingga pemberitaan persoalan ini viral di media sosial.
’’Yang katong heran waktu malam dikasih makan bubur, pagi hari juga dikasih bubur yang sama. Katong rasa makanan jadi hambar. Apakah seng ada menu yang lain lagi. Katong pesimis prestasi akan baik di PON Papua kalau makanan yang diberikan masih seperti ini. Katong minta bapak-bapak dan ibu-ibu di dewan dapat mendengar keluhan katong jua,’’ cetusnya.
Ketua Komisi IV DPRD Maluku Samson Atapary menegaskan setelah sidak tersebut pihaknya akan mengundang Pemerintah Provinsi Maluku dan KONI Maluku rapat dengar pendapat membahas pemberian makanan tak layak bagi atlet persiapan PON XX Papua.
’’Setelah kunjungan ini kita akan undang Pemprov dan KONI Maluku membahas persoalan ini. Harapan kita harus ada pergantian menu bergizi dua Minggu sekali, sehingga atlet tidak merasa bosan.
Bila perlu pengelola katering digantikan dengan pengelola katering yang lain,’’ ungkapnya. Hengky Pelatta, anggota Komisi IV DPRD Maluku mengecam sikap Satgas Pelatda PON XX Maluku terkait pemberian makanan tak layak bagi atlet.
Menurut Pelatta, pemberian menu harus disesuaikan dengan kebutuhan dan berat badan atlet agar berat badan dan stamina atlet tetap terjaga sampai pelaksanaan PON XX pada Oktober tahun ini.
’’Di cabang bela diri, tinju misalnya, atlet kan punya berat badan yang berbeda-beda. Nah, pemberian menu harus sesuai berat badan masing-masing atlet lah. Jangan disamakan untuk semua. Lalu pemberian makanan juga yang bergizi, jangan asal diberikan tanpa mempertimbangkan gisi bagi atlet,’’ papar anggota legislative daerah pemilihan Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya itu. (RM-01/RM-02)
Discussion about this post