REFMALID,-AMBON- Untuk merajut dan mempererat tali Silaturahmi, bersama OKP Cipayung Plus, Persatuan Umat Budha Indonesia, (Permabudhi) Maluku menggelar Buka Puasa bersama Panti Asuhan yang ada di kota Ambon
Tema kegiatan ini adalah “Nilai-Nilai kemuliaan Ramadhan menjadi Inspirasi bagi kehidupan beragama yang harmonis, dan digelar di lantai 7 kantor Gubernur Maluku, Selasa (25/03/2025).
Ketua umum Persatuan Umat Budhha Indonesia (Permabudhi) Maluku, Tjoa Tinie Pinontoan, dalam sambutannya mengajak masyarakat untuk melihat keberagaman sebagai kekuatan dalam membangun harmoni sosial.
Mengutip dari Jalaluddin Rumi, Pinontoan mengatakan “Di luar gagasan benar dan salah, ada sebuah taman. Aku akan bertemu denganmu di sana.”
Menurutnya, kutipan tersebut mengingatkan bahwa di tengah berbagai perbedaan, selalu ada ruang untuk bertemu, berbagi, dan menjalin harmoni.
“Acara buka puasa bersama hari ini adalah taman itu-tempat kita merayakan kebersamaan, toleransi, dan moderasi beragama,” ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa kegiatan berbuka puasa bersama bertujuan untuk mempererat tali silaturahim dan kebersamaan di tengah masyarakat yang beragam.
“Momentum ini adalah bentuk nyata dari toleransi dan moderasi dalam kehidupan bermasyarakat, terutama di Maluku yang kaya akan keberagaman,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Ramadhan bukan hanya bulan yang penuh berkah bagi umat Muslim, tetapi juga bagi semua yang meyakini nilai-nilai universal seperti cinta kasih, kepedulian, serta saling menghormati dan memahami.
“Jika dalam Islam ada puasa, dalam ajaran Buddha ada istilah Vassa, yang dalam bahasa Sansekerta berarti ‘tinggal’ atau ‘berdiam’.
Vassa merujuk pada praktik menahan diri, di mana para Bhikkhu dan Bhikkhuni menjalankan latihan spiritual secara intensif selama tiga bulan,” paparnya.
Menurutnya, istilah puasa dan Vassa memiliki kemiripan yang mencerminkan bagaimana Indonesia lahir dari perjalanan panjang tradisi, budaya, dan agama yang saling mempengaruhi.
“Dengan memahami sejarah, kita akan melihat perbedaan sebagai kekayaan yang perlu dijaga,” katanya.
Ia mengibaratkan keberagaman sebagai taman bunga yang berwarna-warni, di mana setiap unsur memiliki peran penting dalam menciptakan keindahan.
“Moderasi beragama menjadi fondasi penting dalam keberagaman masyarakat kita,” tegasnya.
Ia berharap silaturahmi dalam buka puasa bersama ini tidak hanya menguatkan hubungan sosial, tetapi juga menginspirasi semua pihak untuk terus menjaga keharmonisan.
“Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat akan pentingnya hidup berdampingan dengan damai, saling mendukung dalam kebajikan, dan menolak segala bentuk ekstremisme yang bisa merusak taman bunga ini,” tutupnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Gubernur Maluku yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Ir.Sadali IE Msi, Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Maluku, Harys Soeryo Mahendro, Perwakilan Kapolda Dir Binmas, perwakilan Kepala Zona Bakamla Timur perwakilan Pangdam XV/Pattimura, Kakanwil Kemenag, Dr. YAMIN S.Ag., M.Pd.I, Ketua FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), Dr abdullah Latuapo M.Ag, Ketua PGI (Persatuan Gereja Indonesia).
Selain itu hadir pula Ketua PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia), perwakilan Ketua GPM (Gereja Protestan Maluku), OKP Cipayung plus, Ketua Yayasan Simpati dan pimpinan wilayah NA serta para tokoh agama, pemuka masyarakat
Pada kesempatan itu, mereka juga sempat memberikan paket sembako bagi 3 Panti Asuhan di Kota Ambon sebagai ungkapan kebersamaan
Kegiatan ini diwarnai oleh Kolaborasi kelompok Terompet dan kelompok Hadrat yang dimainkan pemuda Kristen dan Muslim. (RM-06)
Discussion about this post