REFMAL.ID,Ambon – Sistem perekrutan dosen yang mengutamakan pendekatan nepotisme dan perimbangan dengan menghilangkan aspek kualitas sumber daya manusia menyebabkan kualitas pendidikan di Universitas Pattimura kian terpuruk.
Alhasil, dalam beberapa tahun terakhir Unpatti tak lebih dari institusi pendidikan tinggi ternama di Maluku yang menghasilkan guru besar plagiat (jiplak karya/teori orang lain) dan kentalnya sistem perjokian dalam ujian sarjana strata satuterpu Pengamat pendidikan Maluku Herman Siamiloy menyatakan akibat perekrutan tenaga dosen yang mengabaikan kualitas SDM mengakibatkan Unpatti kini dirundung masalah guru besar plagiat.
“Menurut saya perekrutan tenaga dosen di Unpatti masih tetap menggunakan sistem keluarga, “mama dari”, “papa dari”, “kakek dari”, “oma dari”, AMPI (Anak, Mantu, Papa, Ipar) atau sistem koncoisme. Makanya, banyak Guru Besar Hanya Nama atau “GBHN” di Unpatti. Banyak (dosen) bergelar doktor tapi tak punya karya spektakuler dan lebih banyak nongkrong di rumah kopi. Karena kurang berkualitas ya jiplak karya atau teori orang lain,” sindir mantan Kepala Tata Usaha Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah XII Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat plagiat.
Siamiloy menyarankan pihak Rektorat Unpatti untuk dapat menuntaskan persoalan dugaan jiplak teori orang lain oleh Dekan Fakultas Ekonomi Unpatti, Profesor Dr Teddy Christianto Leasiwal, S.E.,M.Si agar tidak merusak nama baik universitas ternama di Maluku itu.
“Saya minta Unpatti tak boleh diam dengan persoalan jiplak karya orang lain ini. Tentu agar tidak menjatuhkan citra Unpatti sebagai perguruan tinggi ternama di Maluku,” seru Siamiloy. Dia juga menyarankan dosen yang teorinya dijiplak oleh Dekan Fakultas Ekonomi Unpatti Profesor Teddy Christianto Leasiwal, S.E.,M.Si. itu untuk melaporkan kasus pemalsuan dan penipuan ini ke pihak berwajib.
“Kalau bisa dosen atau orang yang teorinya dijiplak Dekan Fakultas Ekonomi Unpatti ini segera melaporkan kasus ini ke polisi supaya kasusnya terang benderang,” saran Siamiloy. Lebih jauh Siamiloy juga mengaku heran pernah terjadi sistem perjokian dalam ujian S1 di Fakultas Ekonomi Unpatti Program Studi Manajemen Bisnis pada tahun 2021 lalu.
“Kan lucu penguji tidak tahu dan tidak kenal mahasiswa ektension yang mau diujinya. Kasihan juga Unpatti dengan adanya sistem buruk dan bobrok. Pantasan Unpatti terus terpuruk kualitasnya hingga saat ini,” papar Siamiloy. *REKTOR BLOKIR NOMOR HANDPHONE WARTAWAN*
Yang menyedihkan ketika dikonfirmasi wartawan referensimaluku.id via Whatsapp, belum lama ini, Rektor Unpatti Profesor Fredy Leiwakabessy, M.Pd tidak merespons pertanyaan konfirmasi seputar sikap Unpatti terkait dugaan plagiat yang dilakukan Dekan Fakultas Ekonomi Unpatti Profesor Dr. Teddy Christianto Leasiwal, S.E.,M.Si. Tak lama kemudian nomor ponsel wartawan media siber ini diblokir pimpinan tertinggi di Unpatti itu. Sementara itu Pejabat Hubungan Masyarakat Unpatti Enda Limba yang dikonfirmasi referensimaluku.id via WA, Senin (14/10) tidak merespons konfirmasi media ini. (RM-02/RM-04)
Discussion about this post