REFMAL.ID,Ambon – Diduga kuat ada korupsi Rp. 8 Miliar di Proyek pembangunan Masjid Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon. Anggaran yang sudah dicairkan seratus persen, tapi proyeknya gagal total alias mangkrak di lapangan.
Informasi yang diperoleh referensimaluku.id dari sumber internal IAIN Ambon, Jumat (12/7/2024) mengungkapkan bangunan mangkrak itu terjadi di era kepemimpinan Rektor IAIN Ambon, Zainal Abidin Rahawarin (ZAR).
Sebelumnya, bangunan Masjid ini dibangun oleh Presiden RepubIik Indonesia ke-2 , Haji Muhammad Soeharto. Kemudian Masjid itu dibongkar dengan jaminan akan dibangun kembali. Namun
kurang lebih 3 tahun berjalan (2022-2024), proyek tersebut tidak kunjung tuntas.
Sumber itu menyebutkan, proyek itu diketuai oleh Jamaluddin Bugis, Kepala Biro Administrasi Umum Akademik dan Kepegawaian IAIN Ambon, dan Sekretaris, Hamiruddin yang merupakan Kepala Bagian Umum IAIN Ambon.
“Anggaran proyek bersumber dari dana swadaya. Karena Rektor mengawali programnya dengan membangun Masjid kampus yang megah, sehingga membongkar masjid Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila milik Presiden Soeharto saat itu. Tapi setelah dibongkar, Masjid yang bakal dibangun megah sebagaimana diidamkan Rektor, justru tidak kunjung rampung.
Padahal.proyek ini dibangun sejak tahun pertama periode beliau menjadi (Rektor IAIN Ambon) hingga akan berakhir pada 6 November 2024, proyeknya belum kelar,”ungkap sumber itu.
Sumber itu juga menjelaskan, anggaran dari proyek tersebut berasal dari bantuan para alumni dan tokoh-tokoh politik, Pemerintah Daerah Maluku serta sumber lain yang halal.
Namun, dalam proses perjalanannya, panitia juga tidak transparan dalam hal menyampaikan laporan keuangan. Akan tetapi, hingga hari ini, anggarannya sudah mencapai Rp.8 miliar.
Sumber ini mengaku, selama kepemimpinan ZAR, kampus hijau ini tidak memiliki Masjid untuk aktivitas ibadah dan sebagainya.
Padahal, Masjid Amal Bakti masih layak pakai dan seumuran dengan Masjid Amal Bakti milik Universitas Pattimura Ambon, yang mana hingga kini masih berfungsi.
Bahkan Masjid tersebut sudah menjadi cagar budaya, karena amal jariyah dari Presiden RI Kedua, yakni HM Soeharto.
Tetapi milik IAIN Ambon, justru dibongkar dengan alasan akan dibangun kembali, tapi tidak kunjung tuntas.
“Proyek itu juga tidak ada papan proyek, apalagi dilakukan pelelangan,”kata sumber itu prihatin.
Sumber internal lainnya di IAIN juga mengungkapkan, ada bantuan dari Pemda Maluku, Nono Sampono selaku Anggota DPD RI, Hendrik Lewerissa, Anggota DPR RI, dan bantuan dosen serta pegawai, untuk proyek dimaksud.
“Tetapi tidak ada laporan dan transparansi anggaran dari pihak panitia kepada civitas akademika IAIN Ambon. Padahal seharusnya, panitia menyampaikan progres pembangunan itu supaya diketahui perkembangan pekerjannya secara jelas. Nah yang terjadi sudah tiga tahun berjalan tidak ada transparansi apalagi progres,”ujar sumber itu.
Terkait hal itu, Sekretaris Panitia Pembangunan Masjid IAIN Ambon, Hamiruddin yang dikonfirmasi mengakui, bahwa proyek Masjid itu belum selesai.
“Iya belum rampung, karena terhambat masalah dana,”kilah Hamiruddin.
Ditanya apakah anggaran pembangunan Masjid IAIN Ambon ansich dari swadya, Hamiruddin enggan menjelaskan. Rektor IAIN Ambon Zainudin Abidin Rahawarin yang dikonfirmasi media siber ini sebanyak tiga kali di nomor ponselnya 082129109909, Jumat (12/7) sekira pukul 16.27 WIT tidak berhasil karena nomor ponselnya tak aktif (Tim RM)
Discussion about this post