REFMAL.ID,-AMBON- Dinas Pariwisata Maluku Tenggara menggelar Pelatihan Peningkatan Inovasi dan Higienitas Sajian Kuliner bertempat di Balroom Hotel Syafira Langgur, Kamis (13/6/2024).
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata itu dihadiri oleh Pj Sekda Malra Ir. Nicodemus Ubro, M.Si, Plt Kepala Dinas Pariwisata Malra Antonius Raharusun. U. W. Raharusun, S.IP, beserta pemateri.
Sambutan Bupati Maluku Tenggara Drs. Jasmono, M.Si yang dibacakan Pj Seka Malra Ir. Nicodemus Ubro, M.Si mengatakan, melalui kerangka pembangunan nasional sektor pariwisata telah ditempatkan sebagai sektor andalan dan menempati posisi yang semakin penting sebagai penyerap tenaga kerja dan penyumbang devisa bagi negara.
“Sektor ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi setelah terjadinya krisis multidimensional yang melanda Indonesia,” ucap Ubro.
Sementara itu lanjut Ubro, semakin pentingnya sektor pariwisata bagi banyak negara menyebabkan persaingan ditingkat internasional semakin ketat. Oleh karena itu daerah-daerah tujuan wisata dituntut untuk dapat mengembangkan produk dan atraksi wisata yang berkualitas.
“Untuk mencapai keberhasilan pembangunan pariwisata, tentu bukan semata-mata menjadi tanggung jawab satu dinas, tetapi merupakan tugas dan tanggung jawab semua pihak baik pemerintah, pihak swasta, masyarakat khususnya pelaku usaha pariwisata,” ujar Ubro.
Ubro menjelaskan, Kabupaten Maluku Tenggara memiliki potensi daya tarik wisata yang sangat indah bahkan mendapat penganugerahan sebagai Surga Tersembunyi di tahun 2017.
Disamping itu, adanya event terkenal di Festival Pesona Meti Kei yang telah menjadi salah satu event unggulan nasional yang dapat menarik banyak wisatawan domestik maupun asing datang mengunjungi Maluku Tenggara. Serta juga secara membanggakan Kabupaten Maluku telah tiga kali berturut-turut telah masuk pada 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yakni Desa Wisata Ngilngof, Desa Wisata Soinrat dan Desa Wisata Letvuan.
“Untuk semakin memperkuat potensi pariwisata yang ada maka perlu juga didukung dengan sektor ekonomi kreatif yang merupakan proses ekonomi yang termasuk kegiatan produksi, dan distribusi barang serta jasa yang didalamnya membutuhkan gagasan dan ide kreatif serta kemampuan Intelektual dalam membangunnya,” cetus Ubro. (RM-07)
Discussion about this post