Referensimaluku.id.Ambon – Komando Distrik Militer 1504/Ambon melaksanakan sosialisasi Pekan Pancasila tahun 2023. Kegiatan ini bertempat di Aula Vlsinggen Balai Kota Ambon pada Rabu (6/9/2023).
Staf Ahli TK -II Bidang Sosial Budaya Hukum dan Hak Azasi Manusia (Sosbudkum dan HAM) dan Narkotika dan Obat-obat Terlarang (Narkoba) Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Novarin Gunawan mengatakan di era globalisasi saat ini bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar tumbuh dan berkembang dengan dilandasi semangat nasionalisme untuk meraih cita – cita serta masa depan yang mempunyai prinsip sepenanggungan, rela berkorban untuk menjaga dan mengisi kemerdekaan dengan menyusun arah Indonesia yang lebih baik dan mengedepankan keadilan sosial.
Menurutnya, globalisasi adalah era di mana tiap orang memiliki kebebasan dalam bidang politik, ekonomi,sosial, maupun sosial budaya dengan mencerminkan nilai – nilai Pancasila yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia untuk hidup berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
“Di era globalisasi ini peran Pancasila sangat penting untuk tetap menjaga eksitensi dan kepribadian bangsa, karena Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang di dalamnya terkandung konsep dasar kehidupan yang dicita – citakan serta pikiran yang terdalam dan mengenal wujud kehidupan dan dianggap baik”.
“Oleh karena itu, Pancasila harus menjadi pemersatu bangsa dan tidak boleh mematikan keanekaragaman yang ada di semboyan Bhineka Tunggal Ika”.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena mengatakan para pahlawan terdahulu telah berjuang mati-matian demi kemerdekaan bangsa ini. “Sebagai warga negara Indonesia sudah sepatutnya kita menghargai perjuangan yang dilakukan oleh para pahlawan.
Bentuk penghargaan tersebut adalah dengan menerapkan semangat nasionalisme dan patriotisme dalam menciptakan dan membangun rasa persaudaraan, solidaritas, kedamaian, semangat persatuan dan anti kekerasan antarkelompok masyarakat di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara”.
“Nasionalisme di negara saat ini adalah kita selaku anak bangsa harus dapat mengisi dan menjawab tantangan masa transisi dalam berbagai perubahan situasi yang tentunya nilai-nilai baru tidak boleh mengguncangkan nasionalisme selama bangsa Indonesia tetap memiliki ‘sense of belonging” atau rasa memiliki negara Indonesia”.
“Indonesia saat ini semakin modern yang ditandai dengan meningkatnya kemajuan teknologi di mana Indonesia menghadapi tantangan besar dalam hal kesadaran berbangsa dan bernegara serta kesadaran membela negara ditambah lagi dengan permasalahan-permasalahan lainnya seperti berwujudnya ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara kita Pancasila”.
“Semakin modernnya zaman pada saat ini maka rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan warga negara terutama kaum pemuda harus dapat dibuktikan dari sikap kita bersama pada saat kita mengikuti berbagai kegiatan-kegiatan yang menuntut kita menunjukkan rasa nasionalisme dan patriotisme”.
“Oleh karena itu saya mengajak kita semua untuk berperan aktif dalam melakukan berbagai kegiatan termasuk kegiatan sosialisasi yang dilakukan di saat ini yang melibatkan seluruh tokoh- tokoh masyarakat,” ucap Wattimena”. (RM-04)
Discussion about this post