Referensimaluku.id.Ambon –– Dalam rangka menyusun perencanaan pembangunan di bidang sumber daya alam (SDA) Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbangda) Litbang Kota Ambon melakukan rapat koordinasi sinergitas dan harmonisasi perencanaan pembangunan SDA bersama perwakilan kelompok tani dan nelayan yang tersebar pada lima Kecamatan di Kota Ambon, yakni Sirimau, Nusaniwe, Baguala, Teluk Ambon dan Leitimur Selatan.
Kegiatan yang bertempat di Ruang Vlsinggen Balai Kota Ambon, Rabu (16/8/2023), dibuka oleh Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena. Wattimena dalam arahannya menyampaikan, rapat koordinasi yang dilakukan oleh Bappedaitbangda Kota Ambon adalah dalam rangka perencanaan pembangunan di bidang SDA. “Karena itu, hari ini sasaran kita adalah mengundang para penyuluh pertanian, perikanan, petani, dan nelayan untuk mendengar apa yang menjadi kebutuhan atau keinginan mereka untuk ditampung dalam perencanaan pembangunan SDA di Kota Ambon”.
“Nah ada beberapa hal yang kita inginkan, yaitu pertama, kita ingin supaya pemerintah dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik untuk melihat kebutuhan petani dan nelayan di mana kita membantu mereka tetapi juga para akademisi kemudian ada peran dari petani dan nelayan itu sendiri agar upaya mereka untuk terus berjuang keras meningkatkan keterampilan mereka, kemampuan pengetahuan mereka supaya pada waktunya dari usaha mereka itu produktivitas mereka bisa meningkat dan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan para petani”.
“Oleh karena itu, dengan kegiatan ini diharapkan pada waktunya menghasilkan rumusan-rumusan kebijakan yang mengakomodir kepentingan petani dan nelayan”. Bagaimana Pemkot Ambon harus melakukan dukungan kepada para petani dan nelayan. Bagaimana dunia usaha terus membawa untuk membantu dalam proses pemasaran dan sebagainya”.
“Pemerintah sudah fasilitasi para petani dan nelayan selama ini yaitu kita bantu dengan hand traktor, kita bantu dengan pupuk dengan bibit, sedangkan para nelayan kita bantu dengan pancing tunda, keramba, dan bibit ikan, tetapi yang kita inginkan lagi adalah kita harus memastikan bahwa minimal Kota ini walaupun kota ini daerah minus dari SDA tapi bisa meningkatkan produktivitas”.
“Seluruh potensi yang kita meliki baik SDA maupun SDM petani dan nelayan ini pada waktunya mampu untuk minimal membuat kita bisa memenuhi kebutuhan di Kota ini”.
“Dari seluruh proses perencanaan pembangunan tujuannya adalah meningkatkan kesehjateraan masyarakat, terkait dengan SDA ini para petani dan nelayan tingkat pendapatannya semakin meningkat yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan. Maka kita harus jemput secara baik dalam konsep perencanaan pembangunan sumber daya alam meliputi pertanian dan perikanan itu”, tutup Wattimena. (RM-04)
Discussion about this post