Referensimaluku.id,-Dua figur putra daerah Maluku, yang layak menjadi carteker/Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Maluku yakni, Letjen Purna Jefrry A. Rahawarin, yang saat ini menjabat sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan (BNPP) di Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri), dan Dr. La Bayoni, S.IP, M. Si yang saat ini mengemban jabatan sebagai Deputi Bantuan Teknis Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (Bawaslu RI).
Rahawarin sendiri memiliki kepangkatan yang setara dengan pimpinan tinggi madya (eselon I). Sementara La Bayoni adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang merupakan pimpinan tinggi madya (eselon I). Keduanya adalah putra Maluku yang kini berkarier di Kemendagri dan Bawaslu RI. Rahawarin pernah mengemban jabatan sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (2021—2022). Sedangkan La Bayoni pernah dipercayakan sebagai PLT Sekretaris Jenderal Bawaslu RI (2022).
“Warga Provinsi Maluku tentu mengharapkan Pj Gubernur Provinsi Maluku yang akan mengisi jabatan Gubernur Provinsi Maluku yang lowong pada Oktober 2023 mendatang adalah putra daerah Maluku, dan saya kira sosok Rahawarin dan La Bayani adalah figur yang tepat, karena keduanya memiliki pengalaman di militer dan birokrasi pemerintahan pada level Provinsi hingga ke Kabupaten/Kota baik itu di Maluku, Maluku Utara, Papua dan Banten serta di pusat”.Demikian pendapat Dr. Syaifulrijal Mahulauw, S.Sos, M.Si akademisi. Fisipol Unpatti kepada Referensi Maluku Senin hari ini di Ambon.
Menurutnya perlu Kemendagri mempertimbangkan kedua figur, yang merupakan putra daerah Maluku tersebut. Hal ini dikarenakan mereka berdua memahami kondisi Maluku. Sehingga ada optimisme mereka bisa memanajemen kepemimpinan pemerintahan di tengah masa transisi sampai dengan terpilihnya Gubernur Provinsi Maluku dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku yang defenitif nanti melalui hasil Pillkada Langsung Provinsi Maluku di tahun 2024 mendatang, dengan berbagai konsekuensi dinamika sosial politik yang dilalui.
“Kita mengharapkan Kemendagri mempertimbangkan kedua figur, yang merupakan putra daerah Maluku tersebut. Pasalnya kedua sosok ini memahami betul kondisi Maluku. Sehingga ada optimisme mereka dapat memanajemen kepemimpinan pemerintahan di tengah masa transisi sampai dengan terpilihnya Gubernur Provinsi Maluku dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku yang defenitif nanti melalui hasil Pillkada Langsung Provinsi Maluku di tahun 2024 mendatang, dengan berbagai dinamika sosial politik yang mereka hadapi”, ujar jebolan program doktor Administrasi Publik dari Universitas Negeri Makassar (UNM) ini. (RM-04)
Discussion about this post