Referensimaluku.id,Ambon – Guna mempererat kebersamaan kakak, adik, serta sanak-saudara, keluarga dari empat marga asal Dusun Yawuru, Desa Wonreli, Kabupaten Maluku Barat Daya, yakni Letelay, Samloy, Lainata dan Tenlima, membentuk persekutuan bersama di Kota Ambon, Maluku.
Gagasan persekutuan ini awalnya timbul dari pemikiran beberapa pemuka marga Letelay di Ambon, di antaranya Stevanus Letelay, Tinus Letelay, bahkan salah satu pemuka marga Letelay, yakni Fredek Letelay merupakan Purnawirawan Polri. Juga ada beberapa pihak lainnya yang menjadi inspirator berdirinya persekutuan empat marga ini.
Berdasarkan kesepakatan awal, persekutuan itu hanya di kalangan marga Letelay, namun karena ada niat baik dari ketiga marga lainnya, disepakati empat marga tersebut membentuk persekutuan yang di dalamnya ada marga Letelay, Samloy, Lainata dan Tenlima.
Tidak berselang lama, berdasarkan kesepakatan bersama, dalam ibadah persekutuan keluarga di rumah kediaman Philipus Lainata di Halong Atas, Kecamatan Baguala, Kota Ambon pada Minggu, 2 Juli 2023, pengurus inti persekutuan ini pun telah dipilih berdasarkan kesepakatan bersama.
Yan Letelay dipercayakan sebagai ketua, Abe Lainata (Wakil Ketua), Dony Samloy (Sekretaris) dan Yati Darkay sebagai Bendahara.
Orangtua keempat marga, Fredek Letelay mengungkapkan setelah dipilih kepengurusan inti diharapkan ke depan dibentuk struktur persekutuan empat marga ini agar bisa membangun persekutuan ini sesuai harapan bersama.
“Saya berharap jangan panas-panas di awal lalu ke depan persekutuan tidak jalan lagi. Harus semangat. Kalian juga anak-anak muda perwakilan marga di Ambon. Tunjukkan kalau kita juga bisa sama dengan persekutuan keluarga basudara kita yang lain di Ambon,” tegas Letelay saat memberi arahan singkat kepada pengurus terpilih.
Karena itu, lanjut Letelay, tidak boleh terlalu lama untuk pembentukan struktur persekutuan, namun semua kewenangan telah diberikan kepada empat anggota pengurus yang sudah terpilih untuk berembuk menetapkan nama-nama personel di struktur kepengurusan.
“Semoga secepatnya bentuk struktur untuk kerja. Artinya, kita tetap ada sama-sama untuk kawal persekutuan ini agar tetap berjalan dan harmonis,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Persekutuan Dony Samloy, mengatakan persekutuan keluarga Besar Letelay,Samloy, Lainata, dan Tenlima di Ambon dibentuk atas dasar kebersamaan. Maka ke depan apa yang menjadi tugas dalam persekutuan ini harus menjadi tanggungjawab bersama.
Namun yang lebih penting, lanjut Dony, persekutuan ini hadir supaya menghimpun semua anak cucu dari empat marga ini di Ambon untuk sama-sama hidup saling tolong menolong, baik suka maupun duka.
Karena itu, tambah Dony, ke depan keluarga anak cucu yang punya hubungan keluarga dengan empat marga ini, bahkan tidak menutup kemungkinan basudara yang ingin bergabung denga persekutuan ini, akan tetap di beri kesempatan.
“Kita mau persekutuan ini hadir untuk sama-sama lain dukung lain, baik dari suka maupun duka. Tidak ada kepentingan apa-apa di balik ini,” tandasnya.
Sekadar diketahui, rapat persekutuan keluarga besar empat marga ini akan berlangsung di rumah Keluarga, Ines Letelay, di Kawasan Gunung Nona Ambon,Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon pada akhir Juli 2023.(RM-03)
Discussion about this post